NEWSPERISTIWASUMUT

Kebakaran Hutan dan Lahan Sitanggor Taput, Diduga Berasal dari Puntung Rokok

Selasa, 19 Juli 2022, 10:51 WIB
Last Updated 2022-07-19T03:51:31Z

Peristiwa kebakaran hutan di Dusun Buntu Raha, Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.


TAPUT-BERITAGAMBAR :

Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran hutan di Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.


Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing menjelaskan, dugaan sementara penyebab karhutla tersebut adalah bersumber dari puntung rokok.


Ia menyampaikan, puntung rokok yang masih menyala dilemparkan oleh pengendara sepeda motor yang sedang melintas dari kawasan tersebut menuju Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba.


"Berdasarkan informasi yang kita himpun dari masyarakat, diduga dari puntung rokok pengendara sepeda motor yang hendak ke Meat," ujar Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing, Selasa (19/7/2022)?


Hingga saat ini, pihaknya masih menyelidiki identitas pelempar puntung rokok tersebut.


"Identitas belum bisa dipastikan. Masih dalam pengembangan," sambungnya.


Sebelumnya diberitakan, peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Dusun Buntu Raha Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara mengakibatkan satu orang warga meninggal dunia.


Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Johanson Sianturi melalui Kasi Humas Aiptu Walpon Baringbing menyampaikan, satu orang warga meninggal dunia akibat kebakaran hutan dan lahan di Dusun Buntu Raha Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Taput.


"Peristiwa kebakaran hutan yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, terjadi Sabtu (16/7/2022) sekira pukul 14.00 WIB," ujar Aiptu Walpon Baringbing, Minggu (17/7/2022).


"Korban meninggal dunia atas nama Natal Simaremare alias Ama Lasker (50) warga sekitar," jelasnya.


Menurut keterangan saksi yang dihimpun kepolisian, korban meninggal dunia terlihat oleh warga sudah berada di dalam kobaran api saat para warga berupaya memadamkan api yang kian membara.


Saat itu, para saksi atas nama Natal Ompusunggu bersama Polin Rajagukguk (33), Lintong Aritonang (65), dan David Parlindungan Ompusunggu alias Amani Arta (32), sedang menaiki areal perbukitan untuk upaya pemadaman api.


Dari jarak sekitar tiga meter, saksi David melihat seseorang berada di dalam kobaran api setelah tergelincir dari depannya dengan posisi telentang kaki dan tangan terangkat ke atas.


Melihat hal itu, saksi David berteriak dan memberitahukan perihal tersebut kepada teman-temannya berupaya melakukan pertolongan, namun tak kuasa mendekati posisi korban akibat kobaran api yang kian membesar.


"Karena saksi yang semakin terancam oleh jilatan api terpaksa mereka mundur dan pulang, serta melaporkan kejadian tersebut kepada masyarakat Buntu Raja Desa Sitanggor," tuturnya.


Dengan segera, masyarakat dibantu personil Polsek Muara dan anggota Koramil Muara kembali berupaya memadamkan kobaran api yang kian meluas, namun tak kunjung dapat dipadamkan mengingat lokasi kebakaran merupakan wilayah perbukitan yang terjal dan ditingkahi kuatnya tiupan angin yang menambah tingkat kesulitan dalam upaya pemadaman.


"Api yang semakin membesar tidak memungkinkan upaya pencarian korban, dan atas kesepakatan bersama dan petunjuk dari Camat Muara Lindung Sianturi, pencarian korban dilakukan pada keesokan harinya.


Pada hari Minggu, 17 Juli 2022 sekira pukul 07.00 WIB, personil Polsek Muara, anggota Koramil Muara berserta masyarakat Buntu Raja Desa Sitanggor melanjutkan upaya pencarian dan menemukan korban sudah dalam keadaan hangus terbakar.


"Korban meninggal dunia telah dievakuasi dari lokasi kebakaran hutan. peristiwa ini sudah ditangani dengan melakukan cek TKP, memasang garis polisi, dan menghimpun keterangan dari para saksi," pungkasnya.



TRENDINGMore