NEWSPERISTIWASUMUT

Wali Kota P.Siantar Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Virtual

Selasa, 30 Agustus 2022, 20:04 WIB
Last Updated 2022-08-30T13:04:30Z

 

 Kota Pematang Siantar menghadiri rapat kordinasi (Rakor) pengendalian inflasi.

PEMATANG SIANTAR-BERIITAGAMBAR: Wali Kota Pematang Siantar menghadiri rapat kordinasi (Rakor) pengendalian inflasi secara virtual yang dipimpin Mandagri dan Menko Marvest.


Rakor diikuti Wali Kota Susanti Dewayani dari Command Center (CC) Pemko di Balai Kota, Jl. Merdeka, Selasa (30/8) bersama Forkopimda dan para pejabat Pemko.


Mendagri Tito Karnavian menyebutkan, akibat pandemi Covid-19, semua negara di dunia dan semua daerah di seluruh Indonesia menghadapi masa krisis kesehatan yang sama untuk pertama kalinya dan terbesar dalam sejarah serta berlangsung selama dua tahun lebih.


“Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita termasuk negara yang bisa mengendalikan Covid-19 dan survive secara ekonomi. Sebab, semua kepala negara dan kepala daerah berada pada persoalan yang sama targetnya dalam menghadapi Covid-19 yakni, bisa mengendalikan pandemi dengan berbagai indikatornya yang berdampak menurunnya kasus itu dibawah standar,” imbuh Mendagri.


Menurut Mendagri, ekonomi Indonesia tumbuh relatif cukup baik, namun ada hal yang perlu diwaspadai yakni ketidakmampuan negara-negara lain mengatasi pandemi Covid-19 dan ketidakmampuan negara lain menjaga ekonominya, yang bisa berdampak ke Indonesia, karena Indonesia merupakan bagian dari sistim globalisasi ekonomi.


Ditambah, lanjut Mendagri, perang Rusia dengan Ukraina yang berdampak terhadap perekonomian. “Invasi Rusia ke Ukraina, menyebabkan ekonomi global mengalami efek dari pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih cepat. Dampak itu akan mengalir ketika saluran utama, antara lain harga komoditas yang lebih tinggi, ekonomi dan perdagangan akan terganggu serta berkurangnya kepercayaan bisnis dan ketidakpastian.”


Sedang Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia dihadapkan pada tantangan ekonomi yang tidak mudah, meski saat ini Indonesia berada pada posisi yang baik, tapi Indonesia masih dihadapkan pada tantangan inflasi, terutama inflasi pangan dan energi.


“Untuk itu, saya minta gubernur, bupati, wali kota, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres dan Kapolsek, agar bekerjasama dengan kementerian, lembaga dan Bank Indonesia (BI) mengantisipasi kenaikan harga pangan dan energi di sisa 2022. Saya minta diidentifikasi dengan rinci ketersediaan supply (perkiraan sampai dengan akhir tahun) dan permintaan pangan di daerah masing-masing,” minta Menko Marvest.


Langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan supply pangan, lanjut Menko Marvest, terutama bahan pangan yang secara historis trennya akan meningkat, harus dilakukan sejak saat ini, diantaranya persiapan cold storage, penanaman di luar sentra produksi dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan kelancaran distribusi.



Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengingatkan perlunya waspada terhadap kenaikan harga komoditas bergejolak, komoditas yang diatur pemerintah, komoditas energi dan komoditas pangan yang diimpor.   


Komoditas penyumbang andil inflasi terbesar yang sering muncul, imbuh Kepala BPS, yakni cabai merah, bawang merah, rokok kretek, ikan tongkol dan angkutan udara.


“Sebanyak 67 dari 90 kota telah mencapai tingkat inflasi diatas target 2022 yakni diatas 4 persen. Seperti Jambi, 6,9 persen, Bungo 6,94 persen, Gunung Sitoli 6,70 persen, Padang 6,51 persen, Pekanbaru 6,41 persen dan lainnya,” imbuh Kepala BPS.


Menurut Kepala BPS, kenaikan harga yang relatif tinggi pada komoditas dengan bobot besar, memberi sumbangan yang signifikan terhadap inflasi dan sebagian komoditas merupakan kelompok yang harganya diatur pemerintah (administered price) seperti bensin dan tarif listrik, sementara sebagian lagi merupakan komoditas pangan bergejolak yang supplynya perlu dikendalikan.


“Sebagian komoditas dengan bobot besar seperti sewa rumah, kontrak rumah, mobil dan perumahan merupakan bagian dari perhitungan inflasi inti yang sangat mempengaruhi stabilitas makro ekonomi,” lanjut Kepala BPS.


Sedang kenaikan harga pada komoditas berbahan baku impor, imbuh Kepala BPS, seperti produk olahan            tepung gandum dan kacang kedelai yang banyak dikonsumsi masyarakat, juga perlu diwaspadai, sementara kenaikan harga BBM memberikan dampak buruk kepada penduduk miskin.


Turut mengikuti Rakor, Kajari Jurist Precisely Sitepu, Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossi Suherman, Kapolres diwakili Kabag Ops Kompol Muri Yasnal, Kepala KPw BI diwakili Abdan Abdila, Sekda Budi Utari Siregar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Zainal Siahaan, Kabag Perekonomian Hendra TP Simamora, Kabid Perdagangan Dinas KUKMP Elpiana Turnip dan lainnya.(BG/PS).




Rakor pengendalian inflasi dipimpin Mendagri dan Menko Marvest, diikuti Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani, Forkopimda dan lainnya  secara virtual di Command Center di Balai Kota, Jl. Merdeka, Selasa (30/8).



TRENDINGMore