NEWSPARIWISATAPERISTIWASUMUT

Mata Air Panas Sipoholon Mengalir Normal

Selasa, 04 Oktober 2022, 13:03 WIB
Last Updated 2022-10-04T06:03:05Z
Edelwis Situmeang, 45, pemilik pemandian air panas "Edelwis" sedang memperbaiki saluran air panas belerang dari sumber mata air untuk dialirkan ke kolam dan bak mandi di rumahnya.


TAPUT-BERITAGAMBAR :

Sumber mata air panas belerang di Sipoholon mengalir normal. Mata air masih keluar seperti biasa dari celah-celah batu kapur dan dialirkan ke kolam-kolam mandi milik warga.


Hanya saja, ada beberapa titik mata air panas yang berhenti atau mengering pasca terjadinya gempa.


“Namun tidak jauh dari lokasi mata air panas yang berhenti itu, muncul lagi mata air panas yang baru,” kata Edelwis Situmeang, saat dijumpai di lokasi sumber mata air Sipoholon, Selasa (4/9).


“Artinya cuma titik mata airnya saja yang pindah, namun tetap dalam lokasi,” jelasnya.


Kata Edelwis, pasca gempa, ada beberapa titik sumber mata air panas di tempat itu dulunya mengalir menjadi mengering. Sebaliknya, tidak jauh dari lokasi mata air yang mengering itu, muncul juga puluhan titik mata air panas yang baru, dan terasa sangat panas.


“Tapi yang jelas, sumber mata air panas belerang tetap mengalir ke tempat-tempat kolam mandi milik warga yang ada disekitar ini pasca gempa,” tandas pemilik pemandian air panas Edelwis ini


Senada dikatakan Sardion Situmeang. pemilik pemandian air panas Unedo ini heran mengetahui ada kabar yang mengatakan sumber mata air panas belerang Sipoholon mengering pasca gempa.


Padahal, kata dia, hingga kini sumber air panas belerang ke kolam dan bak mandinya masih terus mengalir dari sumber mata air dari bukit belerang di atas rumahnya.


“Lihat aja sendiri, apa mengering apa tidak mata airnya? Kan tidak,” kata Sardion.


“Sudah bahayalah klo sempat sumber air panasnya mengering. Kiita pun sudah pasti pergi meninggalkan tempat inilah,” tambahnya.


Sardion mengharapkan agar masyarakat jangan langsung percaya dan menyampaikan sebuah informasi sebelum mengecek langsung ke lokasi agar kebenarannya sesuai dengan fakta di lapangan.


“Jadi, sebelum menyampaikan sebuah kabar itu cek langsung ke lokasi dululah, agar pasti kebenarannya,” ucapnya.


Ia juga sangat menyanyangkan ketidak hadiran dari pihak kecamatan maupun dinas pariwisata untuk mengecek langsung ke lokasi terkait kabar yang mengatakan sumber mata air panas belerang Sipoholon mengering agar informasinya tidak simpang siur di tengah-tengah masyarakat.


“Jika sudah datang dan mengecek ke lokasi, merekapun sudah bisa menyampaikan yang sebenarnya terjadi, dan masyarakat pun tentu akan lebih percaya itu,” tandasnya. (BG/TU)

TRENDINGMore