MEDANNEWSPERISTIWA

Oknum Polisi Serang Satpam RS Bandung, Wanda Winata Pilih Damai

Selasa, 22 November 2022, 11:54 WIB
Last Updated 2022-11-22T04:55:54Z

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi.

MEDAN-BERITAGAMBAR :

Kasus penyerangan dan penganiayaan satpam RS Bandung sudah 'dingin' dan terancam tidak berlanjut.


Sebab, pelaku penyerangan dan penganiayaan, Bripda Tito Tampubolon dan teman-temannya berhasil membujuk korban bernama Wanda Winata untuk berdamai.


Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan Wanda Winata sudah mencabut laporannya.


"Kedua keluarga sudah saling berdamai, kemudian korban juga mencabut laporannya," kata Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (22/11).


Meski telah berdamai, Bripda Tito Tampubolon, Bripda JAH, Bripda ALP, Bripda MF, Bripda PF, Bripda YA dan Bripda DS tetap mendapat sanksi disiplin dari Polda Sumut.


Ada beberapa sanksi yang akan diterima, diantaranya penundaan pangkat hingga tetap berada di sel khusus.


Secara disiplin, kata Hadi, mereka telah kabur dari barak atau asrama tanpa izin.


"Sampai sekarang masih pengawasan Propam. Apapun ceritanya mereka harus diberikan pengawasan," katanya.


Namun, Hadi tak menjelaskan lebih lanjut, apakah dalam perdamaian ini, pihak pelaku ada memberikan kompensasi kepada korbannya atau tidak.


Hadi menegaskan, bahwa para pelaku tetap akan diproses secara kedinasan. 


Sebelumnya, segerombolan Polisi berpangkat Bripda menyerang perawat RS Bandung bernama Wanda pada Minggu 6 November lalu sekitar pukul 05:00 WIB.


Informasi awal pemicunya karena pihak RS Bandung membawa pergi Ayu, perawat perempuan yang sempat dikurung di kamar hotel di Jalan Gajah Mada oleh Bripda Tito.


Ayu dikurung di kamar setelah Bripda Tito dan tiga wanita lainnya mabuk-mabukan di sebuah klub malam di Medan.


Namun belakangan Polda Sumut menyebut penganiayaan itu karena Bripda Tito tak terima dikatain mirip satpam.


Padahal ia sudah gagah menyebut seorang personel Polisi.


Perkataan itulah yang dianggap sebagai penghinaan oleh Tito sehingga ia mengabarkan kepada ratusan rekan seangkatannya melalui grup WhatsApp untuk mencari satpam RS.


"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'Samanya kita sekuriti, samalah kita sekuriti'," kata Kabid Humas Polda Sumut menirukan.(BG/MED)





TRENDINGMore