NASIONALNEWSPERISTIWASUMUT

Papua Tengah Buntut Penembakan Maut Berujung Kericuhan di Dogiyai, 150 Warga Mengungsi

Senin, 23 Januari 2023, 12:12 WIB
Last Updated 2023-01-23T05:12:44Z

 

Gelombang pengungsi di Dogiyai buntut penembakan maut dan kericuhan pada akhir pekan lalu, Sabtu (21/1/2023).


PAPUA-BERITAGAMBAR :

Penembakan maut yang berujung kericuhan di Kampung Bomomani, Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, menyebabkan sejumlah warga merasa terancam. Sekitar 150 orang warga bahkan mengungsi ke Nabire.


"Polres Dogiyai mengawal para pengungsi akibat imbas pembakaran kios-kios milik masyarakat di Kampung Bomomani," ungkap Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Senin (23/1).


Benny menerangkan polisi mengawal para pengungsi dari Dogiyai menuju Kabupaten Nabire untuk menjamin keamanan dan dikarenakan tidak adanya tempat tinggal yang memadai pascakejadian pembakaran.



"Adapun jumlah pengungsi yang berangkat sebanyak 150 orang, yang dikawal 5 personel Polres Dogiyai dan 6 personel Kodim 1705 saat menuju Nabire," ucapnya.


Ia menambahkan, untuk kendaraan yang digunakan antara lain yakni 1 mobil Patwal Satlantas Polres Dogiyai, 1 mobil truk angkut personil milik Kodim 1705 Nabire, 5 truk Sipil dan 10 unit mobil lainnya. Masih ada 10 orang yang bertahan di Bomomani yakni terbagi di Koramil dan Polsek Mapia.


"Saat ini pengungsi yang masih berada di Kampung Bomomani tinggal 10 orang yang terbagi di Koramil 3 orang dan Polsek Mapia sebanyak 7 orang. Sampai saat ini situasi Kamtibmas relatif aman dan kondusif," imbuhnya.


Sebelumnya diberitakan, Seorang polisi yang mengawal truk di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah menembak mati seorang pria bernama Yulianus Tebai (31). Penembakan maut tersebut memicu aksi protes dan pembakaran sejumlah kios.


Insiden penembakan ini terjadi di sekitaran Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai, sekitar pukul 13.00 WIT, Sabtu (21/1). Oknum polisi itu kini ditahan di Polres Nabire, Papua Barat.


"Sampai sejauh ini polisi masih mendalami kasus penembakan di Dogiyai. Namun peristiwa itu didasari atas pemalakan yang berujung penembakan dan pembakaran beberapa kios oleh massa," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Sabtu (21/1).


Benny menambahkan, kelompok pemuda yang hendak menyerang anggota tersebut kemungkinan tidak terima adanya korban penembakan tersebut, sehingga membuat kericuhan lain yang menimbulkan pembakaran di beberapa kios.


"Saat ini kami tengah berupaya melakukan penyelidikan para pelaku pemalakan, penembakan serta pembakaran tersebut untuk kami berikan tindakan tegas sesuai hukum. Kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut yakni pembakaran kios atau toko milik warga dan 2 truk dirusak," pungkasnya.(BG/NAS)


TRENDINGMore