Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi menyampaikan rasa empati terhadap Ahmad Firdaus alias Pak Ogah (37) yang diduga dianiaya sejumlah personel dari Dit Sabhara Polda Sumut.
Hal itu disampaikan Kapolda melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, pada Senin (23/10).
“Terhadap personel yang melakukan penganiayaan saat ini sudah diperiksa Propam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” katanya.
Hadi menyebutkan, terhadap korban sudah diberikan perawatan secara intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan. Langkah ini sebagai upaya bentuk tanggung jawab Polda Sumut.
“Alhamdulillah, kondisi Firdaus mulai pulih. Tim dokter selalu mengecek kondisi kesehatannya,” sebutnya.
Kata Hadi, sebelumnya dirinya bersama dengan Direktur Sabhara Polda Sumut, Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri menjenguk kondisi Firdaus di RS Bhayangkara Medan. Kedatangan itu bertujuan untuk memastikan penanganan pengobatannya berjalan lancar.
Saat dijenguk, Firdaus mengatakan, kondisinya mulai kembali pulih setelah dibawa ke RS Bhayangkara Medan usai mengalami peristiwa penganiayaan tersebut.
“Terima kasih bapak-bapak sudah menjenguk saya di sini. Kondisi saya mulai membaik walaupun masih ada yang terasa sakit,” ujarnya.
Sementara itu pihak keluarga juga menyampaikan terima kasih kepada Polda Sumut yang telah memberikan bantuan pengobatan kepada Firdaus, dengan membawanya ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan.
“Tentunya kami sangat berharap agar Firdaus dirawat hingga sembuh di sini pak. Untuk peristiwa ini, kami pihak keluarga sepakat diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Atik salah seorang keluarga korban.
Korban Ahmad Firdaus. |
Sebelumnya, Ahmad Firdaus (37) diduga dianiaya oleh sebanyak 15 orang oknum kepolisian diduga dari Satuan Sabhara Polda Sumut, di Jalan SM Raja, Kecamatan Medan Kota, Sabtu (21/10) malam.
Korban Ahmad Firdaus (37) merupakan seorang pengatur lalu lintas atau pak Ogah.
Berdasarkan pengakuan korban, dia ditangkap polisi saat sedang mengatur lalu lintas di putaran Jalan Sisingamangaraja atau tepatnya di antara hotel Grand Antares dan Universitas Budi Dharma, Sabtu (21/10) sekira pukul 18:00 WIB.
Awal mulanya, korban bersama teman-temannya sempat terlibat aksi-aksi kejar-kejaran dengan Polisi di kawasan itu. Hingga pada akhirnya dirinya berhasil dibekuk, sementara temannya melarikan diri.
Setibanya di dalam truk, Ahmad mengaku dianiaya sejumlah oknum Sabhara di sepanjang perjalanan. Mulai dari dipukul, ditampar hingga di tendang.
Usai diturunkan dari truk yang diduga milik Dit Samapta Polda Sumut, lalu disiksa sekitar 15 personel Polisi. Ahmad Firdaus mengaku sudah tidak bisa berdaya lagi alias terkapar.
“Terkapar saya di jalan dan saya minta tolong ke masyarakat, dibayarin ongkos becak dan diantar pulang. Kira-kira ada 15 orang yang memukuli,” ucapnya mengakhiri.(BG/MED)