NEWSPERISTIWASUMUT

Pemkab Tapsel Bantu Korban Rumah Tertimpa Pohon di Situmba

Jumat, 24 Mei 2024, 11:42 WIB
Last Updated 2024-05-24T04:42:30Z
Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupatean Tapsel, Ratna Wati meninaju korban di RSUD Tapsel. 


TAPSEL-BERITAGAMBAR :


Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) bergerak cepat (gercep) dalam membantu dan memberi dukungan moril kepada keluarga korban musibah, rumah tertimpa pohon tumbang di Situmba Kecamatan Sipirok.


Mendengar informasi, tentang adanya musibah yang menimpa warganya, Bupati Tapsel Dolly Pasaribu memerintahkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapsel, Parlindungan Harahap untuk meninjau lokasi, meninjau kondisi para korban dan juga memberi bantuan dan motivasi.


“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban dan menambah kekuatan kepada keluarga yang tertimpa musibah ini,” ucap Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Tapsel, Ratna Wati, Rabu (22/5/2024) usai menyearahkan bantuan.


Disampaikannya, Bupati Tapsel menitip salam dan berpesan agar keluarga yang tertimpa musibah tetap sabar dan tabah. Sebab, pada dasarnya tidak ada seorangpun manusia yang tidak menduga kapan terjadinya musibah menimpa hidupnya.


“Bagi saudara kita yang meninggal dunia, Bupati juga menyampaikan turut berbela sungkawa. Semoga husnul khotimah dan ditempatkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, ditempat yang terbaik di sisiNya,” sebutnya.


Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial bersama Kepolisian dan TNI juga meninjau lokasi rumah naas yang ambruk ditimpa pohon.


Selain itu, juga meninjau kondisi dua korban kritis yang sedang ditangani tim medis di RSUD Tapsel. Kemudian juga ikut turut berduka cita dengan melayat ke rumah duka di Desa Sialagundi. 


Didasari rasa keterpanggilan dan kepedulian pada sesama, penggalangan dana secara terbuka (open donasi) untuk membantu biaya perobatan M Rajab Harahap (8), korban rumah tertimpa pohon, mulai bermunculan, pada Jumat (24/5/2024).


Seperti, Keluarga Besar Marga Harahap se-Jagat Raya (KB Maha Jaya). Lewat media sosial (medsos) telah membuka donasi lewat rekening pengurus pusat Mahajaya, sejak Jumat (24/5/2024).


Herman Harahap (39) salah seorang anggota KB Mahajaya membenarkan penggalangan dana, untuk membantu biaya perobatan dan perawatan korban rumah tertimpa pohon di Situmba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) itu.


“Kita sebagai manusia sangat prihatin dengan musibah ini. Rasa keterpanggilan dan kepedulian pada sesama manusia, terutama sesama marga Harahap, mendasari KB Mahajaya membuka open donasi untuk anak kita itu. Mudah-mudahan cepat terkumpul dan segera ditangani,” ungkap Herman yang sehari-hari juga aktif di medsos itu pada wartawan.


Herman mengaku begitu melihat situasi rumah yang rusak ditimpa pohon, lalu mendengar kesulitan biaya sesampainya di Kota Medan, secara spontan dirinya memanfaatkan medsos untuk mengetuk hati dari para teman, saudara dan semuanya, baik di dunia maya maupun nyata, untuk menyisihkan rejeki membantu sesama.


“Karena membantu sesama manusia, terutama yang sedang membutuhkan adalah perilaku yang mulia. Mari bantu biaya perawatan saudara (anak) kita ini!,” ajaknya.


Sehari sebelumnya Kamis (23/5/24), brosur penggalangan dana juga telah mulai beredar di medsos yang dikendalikan oleh Erwin Siregar dan rekannya di Sipirok.


Upaya penggalangan dana itu tentunya muncul sebagai bentuk keterpanggilan untuk meringankan beban sesama manusia yang sedang membutuhkan.


Mendengar hal itu, Muharram Siregar (35) paman dari Rajab mengaku terharu dan berterima kasih.


“Semoga Allah membalas niat baik dan upaya dari koum–koum (sanak saudara) semua. Mudah-mudahan bere (keponakan) ini secepatnya ditangani dan bisa sehat seperti sedia kala,” ungkapnya.

Rumah rusak ditimpa pohon setelah diterjang angin kencang di Situmba, Sipirok. 



Sebelumnya diberitakan, angin kencang yang melanda Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Selasa (21/5/2024) malam mengakibatkan pohon tumbang, dan menimpa satu unit rumah warga, di Desa Situmba, Kecamatan Sipirok.


Satu keluarga penghuni rumah sederhana dengan ukuran sekitar 6×7 itu jadi korban setelah rumahnya ambruk sekitar pukul 23.00 WIB. Satu orang diantaranya meninggal dunia, sedangkan dua orang kritis dan satu lainnya luka ringan.


“Ada 4 orang yang tinggal di rumah naas itu. Tadi malam, angin kencang melanda wilayah ini. Sekitar jam 11.00 WIB (malam), rumah itu remuk ditimpa pohon pinus yang tumbang oleh angin kencang,” kata Kepala Desa Situmba, Adam Sobaroh Pane, Rabu (22/5/2024).


Dikatakan, korban meninggal Erni Sahwani Siregar (26), telah dikebumikan di Desa Sialagundi, Sipirok, di kampung orang tuanya. Sementara suaminya, Akhir Harahap (30) patah tulang dan luka lainnya, masih menjalani perawatan di RSUD Sipirok.


Sementara anak sulungnya Muhammad Rajab (8), sedang diperjalanan menuju Medan, untuk mendapat penanganan lebih maksimal karena kondisinya sangat kritis.



“Sedangkan anaknya yang bungsu hanya luka ringan dan sudah dibawa pulang. Saat ini berada di rumah opung (Kakek dari pihak mamanya) di Desa Sialagundi,” ucap kades.


Sementara itu, tetangga terdekat dari rumah tertimpa pohon itu adalah rumah Bornok Harahap. Tetangga terdekat inilah yang mengetahui pertama sekali musibah yang menimpa keluarga itu. Lalu memberitahukan kepada warga lainnya untuk evakuasi.


Pada wartawan Bornok menjelaskan, angin memang bertiup kencang malam itu. Dirinya bersama anak dan istri masih ngobrol walaupun sudah larut malam, tiba-tiba terdengar suara reruntuhan keras. Mereka sontak keluar untuk memastikan suara apa gerangan.


“Kami melihat rumah Akhir roboh ditimpa kayu. Kami pun memanggil warga lainnya untuk membantu korban di tengah reruntuhan,” ucapnya.



Dari penuturan Bornok, posisi batang dan dahan dari pohon tumbang itu, menimpa kamar tempat beristirahatnya keluarga kecil itu.


“Saat ditemukan si istri (Erni Sahwani Siregar) sudah tak bergerak lagi. Tetapi tetap dibawa ke RSUD Sipirok untuk memastikan. Sedangkan Akhir Harahap posisinya terjepit di reruntuhan sambil memeluk atau melindungi anak bungsunya Akipah Nailah (3). Anaknya yang paling besar luka parah,” terangnya.


Amatan wartawan, rumah duka di Desa Sialagundi ramai dikunjungi pelayat. Sedangkan di lokasi kejadian, rumah yang remuk itu relatif sepi dan telah dipasang garis polisi.


“Dimakamkan Bakda Dzuhur (setelah shalat dzuhur),” jelas Kepala Desa Sialagundi, Syafruddin Siregar. (BG/TSEL)

TRENDINGMore