![]() |
Bupati Humbahas Oloan P. Nababan bergambar bersama usai Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025. |
HUMBAHAS-BERITAGAMBAR :
Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Oloan Paniaran Nababan, pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 di Halaman Perkantoran Bukit Inspirasi Doloksanggul, Minggu (1/6/2025). Bertindak sebagai Komandan Upacara Lettu ARH R.R.J.F. Tampubolon, Perwira Upacara AKP A.M.P.T. Batu Sitorus, dan peserta upacara TNI/Polri, ASN dan Pelajar.
Upacara ini diikuti Forkopimda, Wakil Bupati Humbahas, Junita Rebeka Marbun, SH, MAP, Ketua DPRD Parulian Simamora, Kapolres Humbahas AKBP Arthur Sameaputty, S.I.K, Dandim yang diwakili Mayor Arm G. Sebayang, Kepala BPN Humbahas Manase Daniel Binsar, S.T. Wakil Ketua DPRD Humbahas Jessika Avelina Simamora dan Marsono Simamora, Perwakilan Anggota DPRD, Perwakilan TP. PKK dan DWP Kab. Humbahas, Pejabat Utama Polres Humbahas, Perwakilan Bank Sumut, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa, Pengurus Pramuka Humbahas, Pengurus Koperasi Desa Merah Putih Kab. Humbahas dan Ormas Pemuda Pancasila.
Oloan Paniaran Nababan, membacakan Pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyampaikan, Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah Bangsa Indonesia Hari lahir Pancasila.
“Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Peringatan Hari lahir Pancasila Tahun ini mengusung tema, Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya.
Pancasila bukan sekedar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiawa bangsa,pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dari sila pertama hingga sila kelima terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Selanjutnya pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai Delapan Prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita adalah memperkokoh Ideologi Pancasila, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah, kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan dan kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.
Memperkokoh Ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial.
Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin kompleks dan nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita. Oleh karena itu, melalui Asta Cita kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan, mulai dari pendidikan, birokrasi, ekonomi hingga ruang-ruang ritual.(BG/HH)