DAERAHNEWSSUMUT

SMPN 1 Salak Gelar Pentas Seni

Minggu, 22 Juni 2025, 17:48 WIB
Last Updated 2025-06-22T10:48:46Z
SMP N 1 Salak menggelar  Pentas Seni bertajuk "Kearifan Lokal Mengkelimbisi" ini merupakan puncak pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dilaksanakan bersamaan dengan penyerahan raport. 


PAKPAKBHARAT-BERITAGAMBAR :

Pentas Seni SMP N 1 Salak berlangsung dengan sukses. Pentas bertajuk "Kearifan Lokal Mengkelimbisi" ini merupakan puncak pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dilaksanakan bersamaan dengan penyerahan raport, Sabtu (20/6/2025). 


Dihadapan seluruh undangan yang memenuhi halaman sekolah kebanggaan kota Salak ini, sejumlah pelajar memerankan lakon mengkelimbisi, dimana orang tua mendoakan seorang anak yang baru lahir, dengan harapan agar hidup sianak senantiasa terlindungi, terhindar dari mara bahaya, serta bahagia sepanjang hidupnya.


Drama kolosal ini juga memperlihatkan gambaran kondisi kehidupan budaya, sosial dan ekonomi masyarakat Pakpak pada jaman dahulu. Lakon kehidupan yang kini juga banyak diabadikan dalam rupa tarian Pakpak seperti tatak menapu kopi, tatak menabi page dan lain sebagainya.


Kami sengaja miemilih tema ini, dimana tradisi mengkelimbisi merupakan sebuah budaya sakral dam masyarakat Pakpak yang penuh milai spritual, dimana doa-doa dari orang tua dipanjatkan bagi sang Pencipta atas kelahiran sorang anak, supaya hidupnya senantiasa dalam lindungan Nya, jelas Ketua Panitia, Wahyudi Hakim Gultom,S.Pd.


Kegiatan ini sekaligus untuk mendukung bakat dan talenta anak-anak didik kami, menggali potensi dan kemampuan mereka khususnya dibidang seni, ucap Kepala SMP N 1 Salak, Tumpak Banurea, S.Th.


Terimakasih atas pendidikan adat budaya yang dibagikan kepada anak-anak kita, oleh tim pengajar SMP N 1 Salak, ucap Sekretaris Dinas Pendidikan Pakpak Bharat, Juanda Bancin, S.Pd yang hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan Pakpak Bharat.


Mngklembisi adalah sebuah kerja adat dalam budaya Pakpak. Lajimnya ketika seorang anak baru lahir ditengah keluarga, orang tua, kula-kula atau mereka yang dituakan akan datang dengan penganan berupa daging ayam yang dipotong mengikuti aturan adat (mrsendihi), bagian tertentu dari ayam diserahkan kepada sibayi dan orang tuanya, diertai dengan doa dan pengharapan agar kelak sibayi akan hidup sehat, terhindar dari marabahaya, berkecukupan dan hidup sejahtera.(BG/PB) 


TRENDINGMore