SAMOSIRUMUM

Komisi III DPRD Samosir Belajar Pengelolaan Penyediaan Air Bersih ke Bandung

Kamis, 12 Maret 2020, 07:54 WIB
Last Updated 2020-03-12T03:04:38Z
DPRD Bandung menerima kunjungan kerja Komisi II dan III DPRD Kabupaten Samosir.


Beritagambar.com-Samosir
DPRD Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat,  menerima kunjungan kerja (Kunker) Komisi III DPRD Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara dalam rangka study banding, di ruang Komisi B DPRD Bandung, Rabu (12/3/2020).

Ketua Komisi III DPRD Samosir, Jonner Simbolon menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakan Kunker ini adalah untuk menggali informasi terkait dengan Pengelolaan Air Bersih di Kabupaten Bandung.
Rombongan Komisi II dan III DPRD Samosir bergambar bersama dengan DPRD Kabupaten Bandung, usai acara rapat.

Kami ingin mengetahui cara Pemerintah Kabupaten Bandung memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakatnya," ujar Simbolon.

Katanya lagi bahwa masyarakat Kabupaten Samosir membuat istilah "Haus ditengah Telaga" masih banyak masyarakat kami yang belum bisa mengakses sarana air bersih,," ujar Jonner.

Menjawab DPRD Samosir, Kepala Seksi Pembinaan Dinas Perkim Bandung, Rukmansyah, mengatakan sumber air bersih berasal dari sumber mata air, air baku dari sumur dangkal dan sumur dalam. 

Untuk Kabupaten Bandung, masyarakat yang sudah menikmati air bersih sekitar 80,52 % salah satu yang tertinggi di Jawa Barat. Pengelolaan air bersih dilakukan oleh PDAM utk daerah Perkotaan dan Asosiasi Air Bersih Cai Kahuripan untuk wilayah pedesaan," ucapnya. 

Pada prinsipnya air kita berikan secara gratis kemasyarakat, yang perlu dibayarkan adalah jasa pelayanannya," katanya menambahkan.

"Sebagai tanggung jawab pemerintah adalah memberikan stimulan kepada asosiasi dimana didalamnya terdiri atas kelompok pengelola air bersih berupa pemberian Water Meter dan Pendidikan serta Pelatihan tentang bagaimana mengelola air bersih. " katanya.

Asosiasi Air Bersih sangat membantu tugas pemerintah untuk mengadvokasi para kelompok pengelola air bersih di desa untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat" ujarnya.

Hal lain juga disampaikan oleh H. Asep yakni pendampingan yang mereka lakukan kepada kelompok pengelola air bersih di desa telah mampu menghasilkan PAD Desa Rp100 juta/tahun.

Program itu dapat berjalan asal ada kerjasama yang baik antar Pemkab dan Pemerintah Desa, khususnya kepala Desa harus peduli terhadap air bersih dan membentuk aturan berupa  Perdes) untuk mengelola air bersih di desa" Tegasnya.


"Untuk daya  listrik Pansimas, dibebankan kepada kelompok pengguna air bersih dengan tarif sosial  dan tentu sebelum kami membangun sarana dan prasarana air bersih, harus Koordinasi dengan PT. PLN, dan perencanaan dilakukan setahun sebelum  dibangunnya sarana dan prasarana ujar Rukmansyah.

Adapun anggota DPRD Samosir yang ikut Kunker ke Bandung adalah Ketua Komisi II Pardon  ME Lumbanraja, Ketua Komisi III, Jonner Simbolon,  Jonny Sagala, Haposan Sidauruk, Suhanto Sitanggang, Russel Baringin Sihotang, Sorta Ertaty Siahaan, Polma Hasehaton Gurning, Pantas Lasidos Limbong, Paham Gultom, Parluhutan Sinaga, Parluhutan Samosir,  Rismawati Simarmata, Pantas Marroha Sinaga, Hary Jono Situmorang.

TRENDINGMore