Aksi unjukrasa terkait dugaan ijazah Palsu. (ilustrasi) |
Kabar atau isu mengenai ijazah palsu muncul di masa menjelang penetapan Paslon peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Sebelah mendadak viral dan menjadi perbincangan di tengah masyarakat.
"Hal ini tentunya sangat merugikan pasangan saya sendiri (black campaign), karena tidak terbukti.
Karena isue itu, popularitas dan elektabilitas saya akan menurun.
Saya menilai isu dugaan ijazah palsu yang dituduhkan hanya untuk membunuh karakter Bapaslon kami. Untuk memberikan kepastian dan ketenangan pendukung, Saya harus bersuara dan meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya isu-isu yang menyudutkan itu.
"Saya akan tepis semua isu-isu itu, misalnya memanggil Media Massa dan Timses saya untuk saya lakukan klarifikasi langsung, agar masyarakat jangan mudah terpengaruh.
Apa yang dteriakkan itu bohong semua, harus saya sampaikan ke masyarakat.
Akan saya perlihatkan kepada publik semua ijazah asli saya mulai dari SD, SMP dan SMA. Hal itu tentunya mematahkan tuduhan memojokkan itu dan sekaligus turut serta menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Selanjutnya, saya atau melalui tim kuasa hukum akan melaporkan oknum-oknum yang menyuarakan saya ijazah palsu ke Polisi atas tuduhan dugaan pencemaran nama baik.
Apalagi sampai ada oknum yang menggerakan aksi unjukrasa ber hari-hari memojokkan saya dengan tuduhan ijazah palsu, tentunya saya akan tuntut balik.
Dengan demikian saya akan menciptakan ketenangan, kebenaran dan memulihkan kepercayaan masyarakat untuk memilih saya, karena semua tuduhan itu terbantahkan.
Ayooo tunjukkan ijazah asli kepunyaan kita kalau memang itu dianggap perlu untuk mewujudkan Pilkada damai.......