NEWSSAMOSIR

Komisi II DPRD Samosir Koordinasi Pengembangan Ternak Kerbau

Sabtu, 12 September 2020, 14:40 WIB
Last Updated 2020-09-13T07:42:19Z
Anggota Komisi II DPRD Samosir, melakukan koordinasi dan konsultasi peternakan kerbau di Siborong-borong, Tapanuli Utara.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM
Pimpinan dan Komisi II DPRD Samosir melaksanakan Konsultasi dan Koordinasi mengenai Pengembangan dan Pemeliharaan Ternak kerbau Lokal ke Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Siborong-borong di Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu (12/9).

Konsultasi dan Koordinasi ini diterima Kasi informasi dan Jasa Produksi BPTUHPT Soborong-borong, Derita Sianturi   dan Kasi Pelayanan Teknis, Jeky Lumbangaol.

Ketua Komisi IIDPRD Samosir Pardon ME Lumbanraja, menyampaikan bahwa maksud dilaksanakannya konsultasi ini adalah menggali informasi terkait teknik pengembangan dan pemeliharaan ternak khususnya ternak kerbau dan luas areal peternakan yang di kelola oleh BPTUHPT Siborong-borong.

Perlu diketahui, jenis ternak kerbau yang dibudidayakan, kata Lumbanraja.

Ditambahkan Anggota DPRD Jony Sagala, bahwa masyarakat di Kabupaten Samosir rata-rata memelihara ternak kerbau dan Kabupaten Samosir merupakan salah satu sentra peternakan kerbau di Sumatera Utara, akan tetapi kami melihat masyarakat di Samosir masih mempergunakan cara-cara yang biasa dalam melakukan pemeliharaan ternak Kerbau, sehingga produktifitas hasilnya pun  biasa saja.

Menanggapi pertanyaan DPRD Samosir, Kepala seksi informasi dan jasa produksi Derita, menjelaskan bahwa BPTUHPT Siborong-borong memiliki lahan yang dikelola baik sebaik kandang ternak maupun untuk areal tanam pakan seluas 60 Hektar.

"Balai ini juga tidak hanya memelihara atau mengembangkan ternak kerbau saja akan tetapi juga mengembangkan ternak babi," jelas Derita.

Khusus untuk ternak kerbau, BPTUHPT fokus mengembangkan ternak kerbau jenis kerbau sungai kalau bahasa daerah disini istilahnya kerbau buttak," jelas Sianturi.

Untuk pakan, kita menanam sendiri sesuai dengan kebutuhan ternak untuk pakan ternak kerbau kita menanam jenis rumput pennisetum purpureum atau yang biasa kita kenal dengan rumput gajah.

Hal lain disampaikan bahwa teknis pembuahan yang dilakukan di balai ini selain teknik tradisional/normal juga dengan teknik inseminasi buatan.

Terkait dengan limbah/kotoran ternak dikelola/dipergunakan atau diproduksi untuk kebutuhan hijauan pakan ternak  juga untuk kebutuhan pupuk organik dan tidak di komersilkan, katanya.

Mendengar penjelasan tersebut Pimpinan dan Komisi II DPRD Kab. Samosir mengucapkan terimakasih atas informasi dan penjelasan yang disampaikan sehingga nantinya dapat kami sosialisasikan ke masyarakat Samosir melalui Dinas terkait," ujar Ketua Komisi II. (BG/TS1).

TRENDINGMore