HEADLINENEWSSAMOSIR

Pilkada Samosir: Keunggulan Paslon Rapidin-Juang, Tidak Dimiliki Paslon Lain

Jumat, 11 September 2020, 09:25 WIB
Last Updated 2020-09-11T03:34:48Z
Paslon Bupati-Wakil Bupati Samosir Rapidin Simbolon-Juang Sinaga, didampingi pengurus PDIP mendaftar ke KPU Samosir.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM
Pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Samosir, Rapidin Simbolon - Juang Sinaga (petahana), diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan kembali berkompetisi pada Pilkada, 9 Desember 2020, mendatang.

Duet pasangan dengan jargon "Rap ber Juang" ini dinilai memiliki keunggulan yang tidak dimiliki bakal pasangan calon lainnya. Sebagaimana diketahui, Rapidin Simbolon,adalah Wakil Bupati Samosir (2015) dan Bupati Samosir (2016-2021).

Putra Asli Samosir, kelahiran Lumban Lintong Desa Pardomuan I, Kecamatan Pangururan ini sebelum menjadi pemimpin di Samosir pernah mengajar sebagai Dosen dan Pengusaha.

Ketua Pemuda Marga Naimarata, Pardiman Limbong, kepada Wartawan, Jumat (11/9) menilai bahwa calon kepala daerah petahana ini memiliki keunggulan tersendiri di mata masyarakat.

"Banyak calon kepala daerah petahana yang akan maju kembali Calon kepala daerah (cakada) memiliki keunggulan tersendiri di mata masyarakat.

Masyarakat menganggap cakada petahana  memiliki kewibawaan yang lebih tinggi dari pada calon yang lain. Cakada dari petahana ini kompak kembali maju bersama Wakilnya dianggap harmonis memimpin daerahnya sehingga berwibawa, tegas dan matang dalam kepemimpinan," kata Pardiman.

Sebagai pengamat yang lahir dan besar di Samosir  saya melihat kecenderungan warga Samosir ingin memilih pasangan petahana karena daerah ini lebih maju dari pemerintahan sebelumnya.

Dan tentu saja inilah keunggulan terbesar karena pemilih di Samosir sudah cerdas dan tidak terpengaruh dengan janji-janji kampanye yang tentunya belum teruji secara akademis dan ilmia.

Diera pemerintahan Rapidin-Juang, berbagai prestasi ditorehkan yakni Presiden RI Joko Widodo dua kali mengunjungi Kabupaten Samosir tentunya membawa oleh-oleh pembangunan ke rakyat Samosir.

Mampu memperoleh penilaiaan laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), memperloleh penghargaan daerah bebas korupsi dari KPK dan lainnya, ujar Limbong.

"Tapi cakada Petahana ini juga memiliki 'kelemahan'. Cakada Petahana lebih membutuhkan 'kampanye' ekstra di kalangan pemilih yang memikirkan bahwasanya saat era lima tahun sebelumnya belum dapat membangun dan mensejaterakan secara keseluruhan warga samosir,"ujar Limbong.

Menurut Pardiman, tentu saja faktor penentu dalam memenangkan pilkada bukanlah cuma latar belakang. Popularitas cakada harus tinggi dan didorong dengan teknik kampanye yang dapat menjangkau semua kalangan.

Hal yang sama dikatakan  Ketua LSM Kebijakan Pemerintah, Parlin Sijabat.

Menurutnya, elektabilitas Rapidin-Juang, pada pilkada Samosir 2020 dinilai cukup tinggi dibanding calon lainnya.

"Konon berdasarkan hasil survey ditengah-tengah masyarakat, elektabilitas Rapidin-Juang berada di posisi teratas dibandingkan yang lain.

Namun Paslon, Rapidin-Juang, lebih berpotensi menang dibanding Paslon yang lain, dengan catatan bagaimana meyakinkan kembali masyarakat Samosir dengan program-program yang mampu membawa masyarakat Samosir lebih maju dan sejahtra dari sekarang.

"Sosialisasi melalui medsos, branding, dan blusukan. Menurutnya, Rapidin-Juang populer di media sosial, namun kepopuleran di dunia nyata juga tidak kalah lebih penting dan perlu ditingkatkan.

Popularitas tidak sama dengan elektabilitas,"ujar Sijabat.(BG/TS)

TRENDINGMore