NEWSSAMOSIR

Lawan Cukong Politik pada Pilkada Samosir dengan Doa Novena

Rabu, 02 Desember 2020, 17:12 WIB
Last Updated 2020-12-02T10:19:28Z

 

Ketua Pembina FKK Samosir, Alpontus Sinaga diskusi konsultatif  dengan kalangan Imam Katholik.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM

Kondisi pilkada Samosir semakin memprihatinkan, gerakan massif menebar pesona dengan menyebar uang semakin nyata di depan mata.


Hal itu ditegaskan Ketua Pembina Forum Kerawam Kabupaten Samosir, Alpontus Sinaga, menyikapi situasi terkini kondisi sosial politik di Samosir jelang hari H, 9 Desember 2020.


“Si sabur hepeng, hatoban ni sibolis, lawan dengan kuasa Roh Kudus dan Kuasa Doa/Novena,” tegasnya di sela pelaksanaan Seminar Kerasulan Awam Kabupaten Samosir, kepada wartawan, baru baru ini.


Ia menegaskan, sekarang ini siapapun menyaksikan secara nyata, betapa Kabupaten Samosir, sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa.


“Pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur yang pesat saat ini, tak pernah terbayangkan, sejak daerah ini dimekarkan,” kata dia.


Disebutkan Alpontus, indikator capain dan target kinerja Rapidin-Juang ” Rap ber Juang” sangat gamblang, tidak muluk muluk. “Samosir semakin maju,” imbuhnya.


Ketika ada orang yang merasa risih dan mengatakan, apakah itu prestasi kerja Rapidin-Juang, padahal program pemerintah pusat, menurut Alpontus, pembangunan itu tak pernah bisa dilaksanakan sendiri. “Semua harus dilakukan dengan kerja sama dan bersinergis, baik pemerintah pusat maupun daerah,” katanya.


Maka dikatakannya, sangat logis dan beralasan hingga saat ini seluruh masyarakat Samosir masih memberikan dukungan penuh bagi paslon petahana nomor 3 Rapidin-Juang “Rap ber Juang”.


Dengan tegas ia mengungkapkan, kondisi sosial politik di Samosir sangat memprihatinkan belakangan ini. “Si sabur hepeng, hatoban ni si bolis sedang bergentayangan, lao gabe aha nama hita on?” ujarnya serius. (Oknum penyebar uang, budak iblis, sedang gentayangan, bagaimana nasib kita: red)


Dibeberkan Alpontus, dirinya juga berbincang dengan Pastor Sampang Tumanggor Pr, sebagai Pastor Paroki Onan Runggu. “Saya menangkap kesan bahwa beliau juga sangat prihatin dengan realitas yang terjadi di tengah masyarakat, sedih pastinya,” ungkapnya.


Maka salah satu upaya menangkal gerak money politic, dibeberkannya, agar masyarakat Samosir meningkatkan doa dan keimanan, menggunakan akal sehat dan hati nurani. “Agar tercipta pilkada damai, dan menggunakan hak pilih untuk memilih pemimpin yang sudah terbukti dan teruji, untuk melanjutkan pembangunan,” sebut Alpontus.


Selanjutnya dijelaskan, bagi umat Katolik agar tidak lupa melakukan doa novena bersama di rumah masing-masing. “Sehingga pilkada berjalan dengan damai dan terhindar dari pekerjaan jahat si sabur hepeng hatoban ni sibolis,” imbuhnya lagi.


Pada akhirnya dia berpesan, doa dan iman menjadi benteng terakhir untuk mewujudkan Samosir yang maju. “Ada batas akal sehat dan hati nurani untuk membedakan cost politik, harus berpikir rasional,” pungkasnya.(BG/TS)


TRENDINGMore