NEWSSUMUT

10 Tahun Lebih Tak Disentuh, Jalan Simpang Reninggol - Bahal Batu Rusak Parah

Selasa, 19 Januari 2021, 17:35 WIB
Last Updated 2021-01-19T10:35:04Z

 

Jalan rusak

SIMALUNGUN-BERITAGAMBAR:

Setelah sepuluh tahun lebih tidak disentuh pembangunan, kini kondisi ruas jalan kabupaten, menghubungkan Simpang Rhininggol Nagori Silakkidir dengan Nagori Bahal Batu, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, mengalami rusak parah.



Warga menyebutkan, jalan antar kecamatan itu sudah cukup lama rusak, sudah 10 tahun lebih tetapi tidak ada perhatian pemerintah untuk memperbaikinya. Keadaan ini membuat warga kecewa berat, karena kondisi jalan benar-benar sangat menyengsarakan. 



" Selama dua periode pak JR Saragih menjabat bupati, jalan kami ini sama sekali tidak disentuh perbaikan," ujar Andra, Selasa (19/1).



Dikatakan, jalan sepanjang kurang lebih 5 kilometer itu merupakan jalan vital bagi warga Kecamatan Hutabayu Raja untuk akses transportasi menghubungkan Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Tanahjawa bahkan akses ke Perdagangan atau Pematangsiantar. Terutama untuk arus transportasi pengakutan hasil pertanian petani di daerah itu, seperti padi, kelapa sawit, ubi kayu, jagung dan lainnya.



Kondisinya kini dipenuhi lubang-lubang besar berkedalaman 0,5 sampai 1 meter, sehingga menyulitkan bagi kenderaan angkutan saat melintasinya. Akibat dari kondisi ini, bus angkutan umum yang biasanya melayani trayek ke Perdagangan dan Pematangsiantar menjadi enggan masuk ke daerah itu.



" Aspal hotmixnya sudah banyak terkelupas hingga menimbulkan lubang-lubang besar dan berlumpur terutama saat hujan turun. Ini membuat bus angkutan umum enggan masuk ke daerah kami," timpal S.Purba warga lainnya.



Hal senada juga dikemukakan Sirait warga setempat. Menurut Sirait, warga telah berulang kali menyampaikan kerusakan jalan ini kepada instansi terkait, baik melalui Musrenbang maupun sengan cara menggelar aksi. Namun Pemkab Simalungun sepertinya " tutup mata " tidak peduli dengan keluhan masyarakat Hutabayu Raja.



" Akibat kerusakan jalan ini, petani terpaksa membayar ongkos transport lebih mahal setiap menjual hasil panen padi atau kelapa sawitnya. Kalau tidak toke atau agen pengumpul tidak mau mengambilnya ke tangkahan," ujar Sirait.



Pantauan dilapangan, Selasa(19/1), kondisi jalan benar-benar memprihatinkan. Hampir seluruh pisik jalan sepanjang lebih kurang 5 kilometer itu berlubang-lubang dan berlumpur layaknya seperti kubangan kerbau. 



Disisi lain, sejumlah pemuda setempat tampak menutup lubang-lubang jalan itu dengan batu maupun tanah, sembari mereka menyodorkan kardus (kotak karton) berharap imbalan kepada pengendara motor atau mobil truk yang melintasi jalan dimaksud.



Sementara, Kepala Dinas Bina Marga Simalungun, Benni Saragih, saat dikonfirmasi tidak berada di kantornya, sehingga tidak diketahui apakah jalan Simpang Reninggol - Bahal Batu termasuk dalam prioritas perbaikan jalan pada tahun ini.(Net)

TRENDINGMore