NEWSOPINIPENDIDIKANSUMUT

Anak Tukang Jual Ikan di Tanjungbalai, Samuel Aritonang Jadi Perwira TNI-AU

Selasa, 23 Maret 2021, 12:04 WIB
Last Updated 2021-03-23T05:04:34Z

 

Keluarga Letda Samuel Aritonang

TANJUNGBALAI-BERITAGAMBAR :

Seperti kata pepatah 'di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan'. Hal ini dilakukan salah seorang putra terbaik di Kota Tanjungbalai, Letda Samuel Aritonang, S.Th.


 

Putra kelahiran Kota Tanjungbalai 24 Januari 1993 ini lulus menjadi Akademi Militer TNI Angkatan Udara. Letda Samuel yang tinggal dan dibesarkan di Teluk Ketapang, Gang Bintangor, Kelurahan Sirantau, Kota Tanjungbalai merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.


Anak dari pasangan D Aritonang Simare-mare dan H Biru Hutabarat itu selama ini hidup dengan kesederhanaan. Sang ayah bekerja sebagai penjual ikan keliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Sementara sang ibunda, serang ibu rumah tangga.


Saat ditemui, Senin (22/3/2021), Letda Samuel menceritakan pengalamannya dari ia belum menjadi apa-apa hingga menjadi seorang Perwira TNI AU.


Keinginan untuk menjadi abdi negara di militer telah tertanam dalam dirinya sejak kecil. Bahkan saat ia duduk di kelas 2 SMA, keinginannya semakin kuat untuk menjadi seorang tentara.


Akan tetapi, keinginannya itu hampir punah karena kondisi ekonomi dan kesehatan orangtuanya yang sering sakit-sakitan.


"Waktu itu saya menyadari kondisi ekonomi orangtua saya sangat terbatas. Bahkan kadang kondisi kesehatan orangtua saya juga sering menurun, sering sakit-sakitan. Sementara, dalam pikiran saya waktu itu, biaya untuk masuk ke TNI cukup besar. Hingga saya hampir mengakhiri impian saya untuk menjadi seorang tentara," katanya.


Waktu berjalan, Letda Samuel lulus SMA. Di saat itu ia mengaku bimbang antara ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan atau ikut test TNI. Hingga ia harus nganggur dan memikirkan tujuan masa depannya dengan cara meminta petunjuk dari sang pencipta.


"Tepat setahun saya nganggur. Kemudian saya memutuskan berangkat ke Jawa Timur untuk melanjutkan kuliah di Institut Injil Indonesia di kota Batu, Malang," ujarnya.


Saat menjalani pendidikan di perguruan tinggi, Letda Samuel selalu dikejar oleh keinginannya untuk mengabdi kepada NKRI. "Tahun 2017 saya lulus kuliah, saya pun kembali mencoba untuk mewujudkan cita-cita saya untuk menjadi seorang prajurit TNI," ceritanya.


Kemudian, Letda Samuel coba untuk mendaftar dan ikut test TNI. Namun, usahanya sempat gagal. Tapi, hal itu bukan menjadi penghalangnya untuk menggapai cita-cita.


Kegagalannya malah dijadikan pelajaran baginya. Ia terus mengintropeksi diri untuk lebih baik lagi. Selain itu, semangat dan tekun berlatih adalah ajian ampuh dalam upayanya untuk menggapai cita-cita.


Kemudian, untuk sementara waktu, pria tegap dan kekar itu melanjutkan sebagai pelayanan di salah satu gereja yang ada di kota Jakarta. Setelah beberapa waktu melayani di sana, ia kembali mengadu nasib di tahun 2018. Letda Samuel pergi ke Malang untuk mempersiapkan diri menjadi tentara.


Berlatih dengan extra, terus dilakukan Perwira pertama ini. Ia dilatih oleh seorang tentara. Usahanya lebih keras lagi dan menambah waktu untuk berlatih dari jadwal yang sudah ditentukan.


"Saya melatih fisik, saat siang hari saya lari dan berenang. Kemudian saat waktu-waktu luang saya berusaha menambah wawasan dengan membaca buku-buku seputar test TNI," katanya lagi.


Letda Samuel juga banyak meminta saran dan pengalaman beberapa tentara saat mengikuti seleksi. "Sampai-sampai, saya juga dua kali melakukan medical check up agar dapat memastikan kesehatan saya baik untuk menjadi seorang TNI," jelasnya.


Saat ada kesempatan yang kedua, Letda Samuel kembali mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi penerimaan Daerah Pangkalan Udara Abdul Rahman Saleh Malang.


Keberuntungan menghampirinya, semua test yang ada dapat diikutinya, baik di daerah maupun di pusat hingga akhirnya ia dinyatakan lulus.


"Puji Tuhan, saya dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan militer di Akademi Magelang tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun," terangnya.


Tepat pada tanggal 11 Juli 2019, Samuel pun dilantik menjadi seorang perwira TNI Angkatan Udara oleh Panglima TNI. Tentunya hal itu membuatnya sangat bahagia, terutama adalah orangtuanya, sampai meneteskan air mata pada saat menghadiri pelantikan.


"Tak hanya itu, kami juga mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan KIBI di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Saat ini saya bertugas di Pangkalan Udara Dominicus Dumatubun Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara," ujarnya.


Menurutnya, semua ini tak lepas dari kuasa Tuhan. Keberhasilan yang ia dapat merupakan izin sang pencipta. Dari itu Letda Samuel berpesan kepada para pemuda agar memegang teguh prinsip.


"Kejarlah impian dan cita-citamu, pegang kuat prinsipmu. Beriman lah kepada Tuhan, jika tuhan membuka pintu, maka tidak ada satupun makhluk yang mampu menutupnya dan jika tuhan mengangkat maka tida ada satu orang pun yang mampu merendahkannya. Itu lah iman kepercayaan saya kepada Tuhan," pesannya.


Selain itu, Letda Samuel juga tak terlepas dari restu kedua orangtuanya. Dia sangat meyakini, kesuksesan seorang anak tidak terlepas dari doa dan restu orangtua yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidiknya.


"Yang tak kala penting adalah dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, latihan dengan sungguh-sungguh dan fokus terhadap apa yang mau kita raih dimasa depan. Jika hal itu telah dilakukan maka saya yakin pintu keberhasilan sedang terbuka menanti kita dan pastinya apa yang kita impikan pasti akan kita capai," ungkapnya.


Bagi adik-adik saya yang sedang berjuang namun merasa bahwa semua serba terbatas, kondisi ekonomi orang tua yang tidak memadai untuk mencapai cita-cita, kiranya pengalaman pribadi saya menjadi motivasi bagi kita semua agar tetap yakin dan berharap  kepala Tuhan yang adalah sumber pengharapan, serta fokuslah pada impian di depan, latihlah diri semaksimal mungkin maka apa yang kamu cita-citakan akan kamu capai, Tetap semangat," ujar Samuel . (NET)


TRENDINGMore