HUKUMNEWSPERISTIWASUMUT

Oknum Polisi Bunuh Dua Perempuan, Keluarga Unras ke Polres Pelabuhan Belawan

Selasa, 02 Maret 2021, 08:43 WIB
Last Updated 2021-03-02T01:43:14Z

 

Kerabat korban pembunuhan 2 perempuan asal Medan yang ditemukan di dua lokasi berbeda berunjuk rasa menuntut keadilan.

MEDAN-BERITAGAMBAR :

Keluarga dari dua orang perempuan yang dibunuh oleh oknum polisi anggota personel Polres Pelabuhan Belawan Aipda RS berunjuk rasa di depan kantor Polres Pelabuhan Belawan. Puluhan kerabat korban ini tidak menerima pelaku pembunuhan terhadap Rizka Fitria (21) dan Aprilia Cinta (13) hanya dituntut 15 tahun penjara. 


Puluhan kerabat kedua korban datang ke Polres Pelabuhan Belawan dengan membawa sejumlah selebaran. Mereka meminta penyidik Polres Pelabuhan Belawan untuk memberikan hukuman berat kepada pelaku berpangkat Aipda tersebut. 


Dalam salah satu selabaran yang dibawa, warga menuntut pelaku untuk diberikan hukuman mati untuk memberi rasa keadilan keluarga korban. Dalam posternya, kerabat menuliskan nyawa dibayar nyawa. 


Salah satu kerabat korban, Atik mengatakan aksi tersebut merupakan spontanitas yang dilakukan pihaknya untuk menuntut keadilan. Sebelumnya, mereka mendengar kabar bahwa pelaku hanya dituntut 15 tahun penjara usai membunuh Rizka dan Aprilia. 

"Kami hanya menuntut keadilan. Bagaimana perasaan seorang ibu jika nyawa dua anaknya direbut," ujar Atik sambil menggotong ibu korban yang tampak lemas, Senin (1/3/2021). 


Atik berharap petugas kepolisian menjerat pelaku dengan hukuman seberat-beratnya hingga memenuhi rasa keadilan keluarga korban. 


"Kami berharap pelaku dihukum mati," ujarnya. 

Keluarga korban meyakini tersangka Aipda RS dibantu orang lain saat menghabisi nyawa kedua perempuan muda tersebut. Terlebih kedua korban dibuang pelaku di dua tempat terpisah yakni di Kota Medan dan Serdangbedagai. 


"Kami meminta agar polisi tidak menutup-nutupi kasus pembunuhan ini," kata kerabat korban Nurcahaya. 


Dia meminta personel kepolisian yang mengusut kasus kematian saudaranya tersebut untuk transparan. Keluarga juga meminta pelaku dijerat dengan hukuman paling berat hingga memenuhi rasa keadilan bagi keluarga korban. 

"Kalau perlu nyawa dibayar nyawa," ucapnya. 


Sebelumnya Kasubbid Penmas Polda Sumut mengatakan polisi bekerja profesional dalam pengungkapan kasus dugaan pembunuhan terhadap dua perempuan yang mayatnya ditemukan di Medan dan Serdangbedagai, Sumatra Utara (Sumut). Tersangka sudah ditahan dan menjalani pemeriksaan. 


Dia juga menyebut Kapolda Sumut telah berpesan agar tak ada yang ditutup-tutupi dalam penanganan kasus tersebut.


"Kami tegas dan profesional meski pelakunya oknum anggota polisi," ujar Nainggolan.(BG/JP)


TRENDINGMore