HUKUMNEWSPERISTIWASUMUT

Cetak Upal di Kantor Camat, Polresta Deliserdang Tangkap DK

Senin, 06 September 2021, 16:03 WIB
Last Updated 2021-09-06T09:04:46Z

 

DK diduga pengedar uang palsu saat memperlihatkan barang bukti. 



DELISERDANG-BERITAGAMBAR : 

DK (24) ditangkap personel Polresta Deliserdang (DS) karena diduga mengedarkan uang palsu. 


DK yang bekerja sebagai penjaga malam di Kantor Camat Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang itu, mencetak uang tersebut di kantor camat setempat.


Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Yemi Mandagi SIK melalui Kasatreskrim Polresta Deliserdang Kompol Muhammad Firdaus SIK MH mengatakan, DK ditangkap Jumat (3/9). Informai bermula saat personel Polsek Bangun Purba menerima laporan masyarakat sekira pukul 11.00.


“Polisi mendapat informasi dari warga tentang adanya beredar uang kertas palsu nilai pecahan Rp100 ribu dan Rp50 rupiah,” kata Firdaus, Senin (6/9).


Lalu dari informasi itu polisi menyelidiki dan dari bukti dan saksi yang diperiksa, penegedar uang palsu itu, tertuju ke tersangka. “Diduga terlapor yang memalsukan ataupun membelanjakan uang rupiah yang diketahuinya rupiah palsu,”ujar Firdaus.


Selanjutnya polisi menangkap DK di kediamannya yang berada di Desa Batu Gingging Kecamatan Bangun Purba. Lalu saat diinterogasi dia mengakui perbuatannya.


“Tersangka lalu kita bawa ke Mako Sat Reskrim Polresta Deliserdang guna penyidikan lebih lanjut,”kata Firdaus.


Sementara itu, Kapolsek Bangun Purba AKP Sudaryanto, mengatakan tersangka mencetak uang palsu di malam hari menggunkan printer kantor Camat Bangun Purba dan kertasnya dibawah oleh terduga pelaku dari luar.


“Dia statusnya penjaga keamanan jadi pas malam hari dia mencetaknya di kantor camat. Lalu dia menggedarkannya dengan, mengelabui beberapa pedagang,”ujarnya.


Selanjutnya, usai mencetak uang palsu itu dia mengedarkannya ke masyarakat. Total uang palsu yang sudah ditukarkannya senilai Rp1,2 juta.  


“Pengakuan dia (tersangka), ada Rp1,2 juta nilai yang sudah diedarkan,” ujar Sudayanto.

 

Saat melakukan aksinya, Deni sengaja menukarkannya kepada anak-anak yang sedang berdagang. Musababnya karena lebih mudah dikelabui ketimbang orang dewasa. 


“Kalau kita telusuri (penjualnya), itu kalau lagi anak-anak yang jualan, gitu lho. Di carinya dulu. Misalnya anak-anak lagi (jaga warung) jual minyak, jual rokok. Jadi (tidak) mudah ketahuan,” tutup Sudaryanto.(BG/HER).



TRENDINGMore