NEWSPERISTIWASAMOSIR

Seorang Ibu Ditemukan Meninggal di Dalam Rumahnya di Samosir, Diduga Pelaku Diamankan Polsi

Kamis, 30 September 2021, 21:21 WIB
Last Updated 2021-10-01T03:00:12Z
Kolase: Lamasi Sidabutar ditemukan tewas di dalam rumahnya (kiri), sementara diduga pelaku RHT sedang diminta i keterangan.


SAMOSIR-BERITAGAMBAR :

Warga Tomok, Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir,  dikagetkan dengan penemuan  Lamasi Br Sidabutar, tewas di rumahnya di Batu Manimbun Dusun II, Tomok Parsaoran, Samosir, Kamis (30/9/). Korban tewas diduga menjadi korban pembunuhan setelah lehernya dicekik pelaku.


Petugas Sat Reskrim Polres Samosir yang mendapatkan laporan tentang kematian yang tidak wajar itu langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi. Alhasil, pelaku diketahui bernama RHT yang pernah tinggal di rumah korban berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di daerah Unjur.


Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kamis (30/9) mengatakan bahwa diduga pelaku sedang dalam proses pemeriksaan dan meminta keterangan saksi-saksi.


“Nanti kami press release ya,” ucapnya.


Kasubag Humas Polres Samosir, Aiptu Awaluddin ketika dihubungi mengatakan sampai saat ini pelaku masih tahap pengembangan pemeriksaan.


“Masih pemeriksaan, mohon bersabar ya,” katanya.


Sementara, Kepala Desa Tomok Parsaoran, Mangiring Tua Sidabutar saat dihubungi awak media mengaku sedang berada di Medan dan menganjurkan wartawan agar langsung menghubungi Kadus II, Jonni Tamba.


Saat dihubungi, Jonni Tamba menuturkan bahwa RHT bukan penduduk Tomok Parsaoran, tapi tinggal di Unjur dan beberapa bulan ini pernah tinggal di Desa Parsaoran.


“Pelaku  pernah tinggal di rumah korban yang seharian bekerja pemecah batu," ujar Tamba. Jadi habis proyeknya pelaku pindah tinggal di Desa Unjur, tapi sering datang berkunjung ke Tomok karena di sini banyak temannya,” terang Jonni.


Menurut informasi, awalnya tengah malam tetangga korban mendengar korban memanggil  RHT tetapi tetangga tersebut tidak berani keluar, karena berfikir korban bermimpi.


Biasanya korban cepat bangun untuk mengumpulkan kemiri, warga semakin curiga sehingga warga membuka pintu rumah dan menemukan korban sudah tidak bernyawa lagi.(BG/NET)


TRENDINGMore