MEDANNEWSPERISTIWASUMUT

Bunuh Keponakan, H Br Pandiangan Tewas Bunuh Diri

Sabtu, 23 Oktober 2021, 19:26 WIB
Last Updated 2021-10-23T14:33:27Z

Polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian.


MEDAN-BERITAGAMBAR :

Diduga depresi karena ditinggal pergi oleh suaminya yang meninggal dunia sekitar 4 bulan lalu, seorang ibu rumahtangga (IRT) nekad membunuh keponakannya Sonia boru Simorangkir (20) di rumahnya Jl. Rajawali Gang Gereja Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (23/10).


Mirisnya lagi, usai menghabisi nyawa keponakannya, Herta br Pandiangan (50), mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.


Jasad Herta br Pandiangan ditemukan tergantung di dalam kamar sedangkan jasad keponakannya Sonia br Simorangkir ditemukan tewas dengan kondisi kepala pecah dan tubuh berlumuran darah.


Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh anak Herta br Pandiangan, RT br Pasaribu (14), yang baru pulang setelah beberapa hari di rumah saudaranya.


Sesampainya di depan rumah, RT br Pasaribu berkali-kali memanggil ibunya namun tak ada jawaban dari dalam rumah. Bahkan, berkali-kali pintu rumah digedor juga tak ada jawaban dari dalam.


Karena curiga, RT br Pasaribu mencoba mencongkel pintu rumahnya dengan menggunakan pisau dapur yang dipinjamnya dari tetangga, namun usahanya sia-sia dan tidak berhasil. Pintu rumahnya jug tidak bisa dibuka. Kemudian RT br Pasaribu meminta bantuan kepada tetangganya E. Hutajulu untuk membantu membongkar pintu rumahnya.


Setelah pintu rumahnya terbuka, RT boru Pasaribu langsung menuju ruangan belakang rumahnya.


Begitu tiba di ruangan belakang, RT.Pasaribu sontak kaget karena sepupunya yang bernama Sonia br Simorangkir sudah terbaring di lantai dengan posisi tubuhnya berlumuran darah.


Saat hendak keluar rumah, RT boru Pasaribu melihat kalau ibunya (Herta br Pandiangan), sudah meninggal dunia di dalam kamar depan dengan posisi tubuh tergantung.


Seorang tetangga korban menuturkan, warga terpaksa membongkar pintu agar bisa dibuka. Setelah pintu dibuka ternyata ditemukan 2 orang sudah menjadi mayat.


“Setelah pintu dibuka paksa, di dalam rumah ditemukan 2 orang meninggal dunia. Yang satu di ruangan belakang dengan posisi tubuh tergeletak di lantai dengan banyak darah dan orang tua RT. Pasaribu, tergantung di dalam kamar depan rumahnya, “sebut seorang tetangga korban seraya menambahkan, sejak suaminya meninggal, Herta Boru Pandiangan memang menunjukkan tanda-tanda depresi.


"Suaminya meninggal sekitar bulan Juni lalu, semenjak itu dia agak pendiam,” tukasnya.


Plt Kapolsek Sunggal AKP P.Panjaitan melalui Kanit Reskrim Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak didampingi Kasi Humas Aiptu Misrianto menjelaskan bahwa jasad Sonia br Simorangkir mengalami luka di bagian belakang kepala dan dibagian perut serta untuk diduga pelaku H br Pandiangan dengan posisi gantung diri dan bercak darah di kakinya.


“Juga ditemukan 1 batang kayu broti dan sebilah pisau di dekat tubuh korban Sonia br Simorangkir,” sebut Kanit Reskrim.


Selanjutnya, kedua jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk penyelidikan lebih lanjut.(BG/JP)

TRENDINGMore