MEDANNEWSOLAHRAGASUMUT

Ketua KONI Sumut Minta Maaf Tidak Masuk 10 Besar PON Papua

Jumat, 15 Oktober 2021, 11:53 WIB
Last Updated 2021-10-15T04:53:16Z

 

Gubernur Sumatera Utara, H Edy Rahmayadi menyapa petinju Sumut yang meraih medali emas di PON Papua.

MEDAN-BERITAGAMBAR :

Ketua Umum KONI Sumut, John Ismadi Lubis menyampaikan permohonan maaf atas pencapaian kontingen Sumut di PON XX/2021 Papua yang hanya memperoleh 10 medali emas, 22 perak dan 22 perunggu, sehingga terlempar dari posisi 10 besar atau menempati peringkat 13 dari 34 provinsi di tanah air.


 


"Selaku Ketua Umum KONI Sumut dan pimpinan kontingen, saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, terkhusus pemerintah pronvisi, target bertahan di peringkat sepuluh besar gagal dipenuhi. Saya bertanggungjawab atas kegagalan ini," ujar John Lubis di Sekretariat Kontingen Sumut di Klaster Jayapura dalam press release nya, Jumat (15/10).


Ditegaskan, sekembalinya dari Papua, ia akan melaporkan hasil evaluasi pencapaian Sumut ini kepada pemerintah provinsi. Didampingi Wakil Ketua I Agung Sunarno dan Sekum Chairul Azmi Hutasuhut, John Lubis tidak ingin menyalahkan ataupun mencari 'kambing hitam' atas kegagalan ini.



 

Menurutnya, ia harus mengakui bahwa perkembangan atlet provinsi lain cukup pesat. Hal ini tidak terpantau sebelumnya karena dalam dua tahun terakhir minim even atau kompetisi dampak pandemi covid.



 

"Dalam persiapan atlet-atlet Sumut minus try in dan try out, kecuali Pelatda Penuh yang dilaksanakan sejak Juli 2021, dan inilah hasil yang didapat," ujarnya.


John lebih lanjut menjelaskan, beberapa cabor sesungguhnya meraih prestasi cukuk baik seperti Wushu mendapat lima emas walau ia sendiri sebenarnya berharap tujuh emas karena di PON Jabar meraih 9 emas.


Selain itu atletik bisa mendapat 3 emas. Bahkan yang mengejutkan Tarung Drajat yang hanya mengirimkan dua atlet tapi maksimal mendapat 1 emas dan 1 perak.


Namun, tambahnya lagi, tidak sedikit pula cabor di Sumut yang terkesan terlalu yakin dengan targetnya tetapi akhirnya gagal meraih emas.


Terkait banyaknya kendala yang dihadapi kontingen Sumut, John tidak memungkiri kontingennya banyak mendapat kendala non tekhnis. Tapi sekali lagi, ia tidak ingin kendala ini menjadi faktor kegagalan Sumut meraih prestasi.


Namun John membenarkan, pelakasanaan PON, terlebih jika Sumut nantnya menjadi tuan rumah bersama Aceh Tahun 2024, hendaknya kembali kepada roh dan cita-cita anak bangsa, sebagai ajang memupuk persaudaraan, persahabatan, persatuan, dan kesatuan, baru demi prestasi.


"Kalau nanti kita menjadi tuan rumah PON, kita harus bisa menunjukkan kepada masyarakat olahraga Indonesia bahwa kita bisa jujur, sportif dan menjunjung tinggi nilai-nilai olahraga secara universal," jelasnya.(BG/JP)


TRENDINGMore