NEWSPERISTIWASUMUT

Ayah dan Anak Kompak Cabuli Tetangganya

Minggu, 07 November 2021, 16:21 WIB
Last Updated 2021-11-07T09:21:52Z
Korban pemerkosaan tetangganya, Bunga.


SERGAI-BERITAGAMBAR :

Seorang anak perempuan berusia 16 tahun menjadi korban pencabulan.


Perbuatan keji ini diketahui dilakukan oleh ayah dan anak kandungnya yang merupakan tetangga korban.


Sebut saja Mawar (16) yang masih duduk dibangku SMA merupakan warga Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Sumatera Utara.


"Pelakunya AN (43) dan IL (18), mereka bapak dan anak," ucap korban Mawar, Minggu (7/11/).


Korban Mawar mengaku tidak ingat tanggal pasti kapan para pelaku ayah dan anak ini mencabuli dirinya.


Seingat korban pencabulan ini terjadi ada bulan Maret 2021 di rumah pelaku saat istri pelaku melahirkan di rumah sakit Kota Lubuk Pakam.


"Gak ingat tanggalnya, hari Minggu waktu itu, bulan Maret 2021 dirumah pelaku," ucap korban.


Lanjut korban Mawar, sebelum kejadian, Dirinya diminta istri pelaku AN untuk menemani anaknya di rumah sebab istri pelaku AN melahirkan di Lubuk Pakam.


Saat didalam rumah, pelaku AN mendatanginya dan mencabuli dirinya.


Setelah itu anak pelaku IL turut mencabulinya juga.


"Setelah pelaku mencabuli, aku diancam supaya tidak melapor sama orangtua. Habis kejadian itu aku gak berani pulang, tidur di rumah guru," ujar korban W.


Sedangkan ibu korban, M (43) awalnya tidak mengetahui anaknya berinisial Mawar telah dicabuli pelaku.


Korban Mawar tidak pulang kerumah dengan alasan tidur dirumah gurunya.


"Anak saya ini sempat tidak pulang kerumah, alasan dia tidur dirumah guru," ucap ibu korban.


Lanjut ibu korban, pada bulan Oktober 2021, korban  mengaku telah dicabuli pelaku.


Atas pengakuannya, ibu korban langsung buat pengaduan ke Polres Serdangbedagai.


"Setelah kami buat laporan, kakak dan istri pelaku datang kerumah minta damai agar kasusnya jangan dibawa ke hukum," ujar ibu korban.


"Saya menolak karena anak saya sudah trauma, pelaku harus dihukum," sambungnya.


Kondisi korban berinisial W saat ini masih sangat trauma atas kejadian itu.


Korban takut sendiri pergi ke sekolah karena akan diganggu pelaku.


Sebab pelaku sempat mengancam bila melaporkan kejadian itu kepada orangtuanya.


"Anak saya masih trauma, sekolah diantar bapaknya, dia takut sendiri karena pelaku sempat mengancamnya," ujar ibu korban.



TRENDINGMore