EKONOMIMEDANNEWS

Walikota Medan Siapkan Dana Atasi Banjir Rp 1 T

Kamis, 02 Desember 2021, 16:44 WIB
Last Updated 2021-12-02T09:45:28Z
Walikota Medan Bobby Nasution meninjau lokasi banjir.


MEDAN-BERITAGAMBAR :

Wali Kota Medan, Bobby Nasution menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk penanganan banjir dan pembenahan infrastruktur di Kota Medan tahun 2022.


Bobby mengatakan, anggaran ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan anggaran tahun-tahun sebelumnya. 


"Untuk infrastruktur baik jalan dan drainase ada Rp 1 triliun, ini sudah disahkan di APBD Medan tahun 2022 kemarin bersama DPRD," ujar Bobby dalam rapat evaluasi penanganan banjir di Gedung PKK Medan, Kamis (2/12). 


Dengan anggaran Rp 1 triliun tersebut, Bobby mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan untuk dapat memaksimalkan realisasinya sepanjang tahun 2022.


Ia meminta realisasi anggaran tidak di bawah 90 persen. 


"Ini anggaran yang saya minta harus terealisasi tahun 2022 harus terealisasi. Saya tidak mau ada lagi realisasi di bawah 90 untuk anggaran ini baik untuk penanganan banjir maupun perbaikan jalan rusak di Kota Medan," katanya. 


Selain itu, Bobby juga meminta Dinas PU tidak menjadikan alasan kekurangan dana untuk tidak melakukan perbaikan drainase dan perawatan infrastruktur lainnya secara maksimal. 


"Ini sudah saya katakan kita tambah anggarannya, jadi tidak ada lagi alasan kekurangan dana makanya pekerjaannya tidak maksimal," tuturnya. 


Sebelumnya dalam rapat evaluasi penanganan banjir, tercatat ada 1332 titik genangan yang tersebar di Kota Medan. 


Jumlah titik tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal di antaranya intensitas genangan, tinggi genangan, luas genangan, dan lama genangan. 


Bobby mengatakan, pihaknya memprioritaskan pengurangan banjir yang lama genangannya lebih dari delapan jam. 


"Nah ini kita coba terus untuk mengurangi jumlah titik genangan, walaupun belum semua titik bisa dikurangi namun intensitasnya, lama genangan, itu yang tadi saya lihat ada yang lima jam bahkan sampai di atas 8 jam,"


"Itu kita mau minimal yang intensitas 8 jam hilang walaupun belum semua bisa kita selesaikan," tuturnya. 


Ia juga mengatakan terdapat dua opsi penanganan genangan yang ada di Medan yakni genangan yang mengalir ke sungai maupun genangan yang harus meresap ke dalam tanah. 


"Ini juga terus kita koordinasikan tetap, terus bersama-sama, ini semua titik yang disampaikan tadi ada yang dibuang ke sungai ada yang seharusnya masuk ke dalam tanah, itu intinya, persentase pembagian masuk ke dalam tanah dan buang ke sungai ini harus jelas," ucapnya.


TRENDINGMore