HUKUMNASIONALNEWSPERISTIWA

Cinta Lokasi Sesama Vaksinator Covid-19, Bidan dan Anaknya Tewas Dibunuh

Sabtu, 19 Maret 2022, 17:12 WIB
Last Updated 2022-03-19T10:27:50Z
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro saat gelar perkara di Mapolda Jateng.


SEMARANG-BERITAGAMBAR :

Cinta Bersemi saat Vaksinasi Covid-19, Ibu Bidan asal Sleman Justru Meregang Nyawa di Tangan Kekasih yang Sudah Beristri, Anak Semata Wayang Juga Ikut Meninggal.


Terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Jawa Tengah.


Polisi telah mengungkap fakta kasus pembunuhan tragis ibu dan anak yang jasadnya dibuang di kolong jembatan Tol Bawen-Semarang.


Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo, saat gelar perkara kasus itu di Mapolda Jawa Tengah.


Djuhandhani terlebih dulu menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban terkait peristiwa tersebut.


"Kami keluarga besar Polda Jawa Tengah menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada korban Sweetha Kusuma  Gatra Subardia atau Tata dan putra beliau FA semoga mendapat tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Djuhandhani dengan suara yang bergetar, Jumat.


Djuhandhani sempat menahan tangis saat menjelaskan kronologi pembuangan jenazah anak laki-laki berusia lima tahun itu.


FA tewas mengenaskan karena sempat disekap, disiksa, dan tak pernah diberi makan.


Terlebih, anak tersebut sedang dalam proses pengobatan.


Jenazah FA dibuang pelaku dari atas jembatan di ketinggian sekira 50 meter dalam kondisi telanjang saat malam hari, tepatnya di tol Kilometer 426.


Sementara, jenazah ibunya, SK, ditemukan dalam kondisi tertutup sarung, masih berpakaian lengkap dengan kaki terikat di tol Kilometer 425.


"Mohon maaf kami juga ikut berduka terhadap korban. Cerita ini cukup dramatis," ungkap Djuhandhani dengan mata berkaca-kaca.


Pelaku berinisial Dony Christiawan Eko Wahyudi alias DCEW (31) warga Lasem, Rembang, ditangkap polisi saat berpura-pura melaporkan kehilangan orang ke Mapolda Jawa Tengah, Rabu (16/3/2022).


"Yang bersangkutan ditangkap di depan Mapolda Jateng. Maksud dia menghilangkan alibi melaporkan kehilangan orang, yang bersangkutan mau ikut melaporkan kehilangan orang, pacar dan anaknya," kata Djuhandhani.


Ia mengatakan pelaku sama-sama bekerja sebagai tenaga kesehatan dan memiliki hubungan dekat dengan korban.


Padahal, pelaku sudah memiliki seorang anak dan istri dari perkawinan yang sah.


"Korban dan pelaku kenal sejak Oktober 2021 karena sama-sama menjadi vaksinator. Keduanya nakes mulai berkenalan lalu terjadi hubungan dekat," ujarnya.


Sementara, motif lain dari kasus ini yang diungkap polisi yakni Dony sempat merasa cemburu karena korban  Sweetha menyapa pria lain.


"Karena korban ketika ketemu di Semarang melambaikan tangan dengan seseorang. Tersangka menanyakan siapa itu. Motifnya cemburu," ungkap Djuhandhani.


Pelaku diketahui sejak Oktober 2021 sudah menjalin hubungan dekat dengan korban yang sama-sama berprofesi sebagai nakes dan sudah melamar ke pihak keluarga.


Djuhandhani menegaskan, pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut dengan memeriksa keterangan dari pelaku.


"Atas perbuatannya pelaku terancam pasal berlapis mulai dari Undang-undang Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan bisa dijerat pasal pembunuhan berencana," kata Djuhandhani.


Djuhandhani mengatakan, pelaku diancam hukuman 15 tahun penjara hingga seumur hidup.


Polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya dibuang di kolong jembatan Tol Bawen-Semarang.


Salah satu barang bukti itu yakni mobil sedan Mitsubhisi Lancer yang sempat digunakan pelaku Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) untuk membuang jasad ibu dan anak usai dibunuh.


Mobil yang berwarna hijau lemon berpelat nomor K 1322 BD itu pun tampak terparkir di halaman Mapolda Jawa Tengah, saat konferensi pers pada Jumat (18/3/2022).


Kedua korban yakni SK (32) dan anaknya FA (5) dibunuh di waktu dan lokasi yang berbeda.


Sebelumnya, pelaku terlebih dulu membunuh anak korban FA yang jasadnya dibuang dengan kondisi telanjang di kolong jembatan Tol KM 426 pada 20 Februari 2022.


Polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya dibuang di kolong jembatan Tol Bawen-Semarang.


Salah satu barang bukti itu yakni mobil sedan Mitsubhisi Lancer yang sempat digunakan pelaku Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) untuk membuang jasad ibu dan anak usai dibunuh.


Mobil yang berwarna hijau lemon berpelat nomor K 1322 BD itu pun tampak terparkir di halaman Mapolda Jawa Tengah, saat konferensi pers pada Jumat (18/3/2022).


Kedua korban yakni SK (32) dan anaknya FA (5) dibunuh di waktu dan lokasi yang berbeda.


Sebelumnya, pelaku terlebih dulu membunuh anak korban FA yang jasadnya dibuang dengan kondisi telanjang di kolong jembatan Tol KM 426 pada 20 Februari 2022.


Setelah itu, pelaku membunuh ibunya SK yang jasadnya dimasukkan sarung dengan kondisi kaki terikat dan dibuang di kolong jembatan Tol KM 425 pada 7 Maret 2022.


Pelaku asal Lasem, Rembang, ini ditangkap polisi saat berpura-pura melaporkan kehilangan orang ke Mapolda Jawa Tengah pada Rabu (16/3/2022).


Dony mengaku, membunuh kedua korban dalam rentang waktu sekitar dua minggu. "Jaraknya selisih dua minggu karena cemburu dan jengkel karena sama cowok lain," kata Dony, di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022).


Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, sejak Oktober 2021, pelaku sudah menjalin hubungan dekat dengan SK yang sama-sama berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes) dan sudah melamar ke pihak keluarga.


Setelah itu, pada 7 Maret, SK mendesak untuk bertemu dengan pelaku karena ingin melihat keadaan anaknya.


"Mereka janjian di Exit Tol Banyumanik lalu korban dibawa ke hotel. Karena ditanya terus keberadaan anaknya, pelaku menganiaya korban hingga meninggal. Jasad dimasukkan sarung dan kaki terikat. Dibawa menggunakan mobil dibuang di KM 425," ujar dia.


Selain itu, disebutkan motif lain dari pelaku yakni sempat merasa cemburu karena korban SK menyapa pria lain. "Dari kejadian itu, kami dapat menyimpulkan motif yang dilakukan tersangka pada saat di hotel, dia cemburu karena korban ketika ketemu di Semarang melambaikan tangan dengan seseorang. Tersangka menanyakan siapa itu. Motifnya cemburu," ungkap dia.


Pelaku sendiri diketahui sudah memiliki seorang anak dan istri dari perkawinan yang sah.(BG/INT)





TRENDINGMore