HEADLINENASIONALNEWSPERISTIWA

Jenazah Keluarga Jhon Vaber Tampubolon Korban Kebakaran di Jakarta Dimakamkan di Taput

Kamis, 14 April 2022, 09:42 WIB
Last Updated 2022-04-14T02:42:24Z
Peti jenazah keluarga korban kebakaran di bengkel motor milik  Jhon Vaber Tampubolon (kiri) dan foto  keluarga semasa hidup (kanan). 


JAKARTA-BERITAGAMBAR :

Kebakaran maut terjadi di Bengkel motor milik Jhon Vaber Tampubolon, Jalan Warakas 1 RT 016 RW 01, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022) dini hari, 




Dalam kejadian mengerikan itu ada korban jiwa, dimana  Lima orang penghuni di dalamnya tewas.


Kelima korban yang merupakan satu keluarga.


Mereka tewas terbakar karena terkunci di dalam bengkel.


Kelima korban tewas dalam peristiwa itu ialah pasangan suami istri John Vaber Tambubolon (50) dan Darmawati Br Simanjuntak (50).


Begitu pula ketiga anak mereka Fransiskus Darius Tampubolon (15), Maria AF Tampubolon alias Ave (13), dan Luis Tampubolon (9).


Sementara anak pertama pasangan John dan Darmawati yang bernama Branch Johan Shane Imanuel (19), selamat dari kebakaran.


Seluruh korban terkunci di dalam bengkel.


Pintu utama rolling door digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal.


Sehingga kelima korban tidak bisa menyelamatkan diri.


Informasinya, setelah proses identifikasi kelima jenazah selesai di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kabarnya kelima jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya.


Tepatnya di Desa Lobu Tolong , Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.


Ketua RT 016 RW 01 Warakas, Asmawati mengatakan, kelima korban tewas diinformasikan akan dibawa ke Sumatera Utara setelah menjalani autopsi di RS Polri Kramat Jati. "Katanya mayatnya itu mau dibawa ke kampung halamannya di Medan, semuanya lima-limanya," kata Asmawati di lokasi.


Asmawati menuturkan, keluarga John belum lama menempati ruko yang dijadikan bengkel motor di lokasi tersebut. Aslinya, para korban merupakan warga Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Di sini baru tiga bulan tinggal, dia juga bukan warga saya, dia pengontrak. Dia tinggalnya itu aslinya di Bahari," kata Asmawati.


Sebelumnya diberitakan Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Rahmat Kristantio mengatakan, peristiwa tersebut dilaporkan sekitar pukul 02.37 WIB.


Menerima laporan tersebut, sebanyak 10 unit mobil damkar dengan kekuatan 50 personel langsung dikerahkan untuk memadamkan api.


Setelah satu jam lebih, api akhirnya berhasil padam pada pukul 3.55 WIB. Namun, setelah proses pemadaman selesai, ternyata di dalam bengkel yang terbakar ditemukan lima korban tewas. Kelima korban yang merupakan satu keluarga tewas terbakar karena terkunci di dalam bengkel tersebut saat api berkobar dini hari tadi.


"Lima orang yang meninggal terdiri dari tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan," ucap Rahmat. Adapun penyebab kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik. Sementara itu, kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 300 juta.


Warga sekitar mendengar teriakan para korban yang terjebak dalam bengkel seiring berkobarnya si jago merah.


Meski mendengar teriakan kesakitan para korban di dalam bengkel, warga tak bisa berbuat apa-apa. Sebab, jilatan api dari dalam bengkel menyeruak hingga ke Jalan Warakas I sampai-sampai hawa panasnya tak sanggup diterobos warga.


"Warga tahu, kedengeran mereka minta tolong, tapi gimana api besar," kata tetangga korban, Hendriyan (40).


Hendriyan yang membuka usaha percetakan di sebelah bengkel korban awalnya mendengar warga heboh berteriak ada kebakaran.


Hendriyan lantas turun dari lantai 2 tempat usahanya dan mendapati api sudah berkobar hebat di bengkel milik korban John Viber Tampubolon (50). Sama seperti warga lainnya, Hendriyan tak bisa berbuat banyak karena dirinya juga merasakan hawa panas begitu hebat.


Hendriyan hanya bisa mendengar teriakan John yang meminta tolong dari dalam bengkel sembari menggedor-gedor rolling door. "Minta tolong, kedengeran. Gedor-gedor rolling door juga kedengeran. Cuma kondisi kan, jangankan ini, deket-deket aja kita udah panas," ucapnya.

Kondisi bangunan rumah setelah api dipadamkan.


Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Arif Wahyono mengatakan pihaknya kini masih dalam proses melakukan identifikasi kelima korban agar dapat diserahkan ke pihak keluarga. "Identitas masih belum jelas," kata Arif saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/4/2022).


Karena belum dapat teridentifikasi, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati membutuhkan data medis pembanding dari pihak keluarga inti korban untuk melakukan identifikasi.

Tim labfor Mabes Polri, melakukan olah TKP.


Data pembanding medis dari pihak keluarga korban ini yang akan dicocokkan hingga nantinya kelima jenazah dinyatakan teridentifikasi secara medis dan dapat diserahkan ke pihak keluarga. "Iya, masih menunggu data pembanding dari pihak keluarga," ujarnya.


Kabag Humas RS Polri Kramat Jati AKBP Wulan juga menuturkan nantinya setelah proses identifikasi dan autopsi memastikan sebab kematian jenazah korban dapat diserahkan. Untuk hasil autopsi berupa laporan Visum et Repertum bakal diserahkan pihak RS Polri Kramat Jati ke penyidik yang menangani kasus kebakaran warga Kelurahan Warakas tersebut. "Hasil autopsi diserahkan ke Polsek Tanjung Priok," tutur Wulan.(BG/NET)


TRENDINGMore