NEWSPERISTIWASAMOSIR

Warga Sekitar TPA Tele, Keluhkan Buruknya Pengolahan Sampah

Senin, 23 Mei 2022, 19:59 WIB
Last Updated 2022-05-23T15:25:03Z

Masyarakat sekitar TPA dan DPP KoMPas melakukan peninjauan pengolahan sampah di TPA milik Pemkab Samosir yang sangat buruk.


SAMOSIR-BERITAGAMBAR :


Warga Hariara Pintu, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir mengeluhkan bau busuk yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tele. Bau busuk tercium warga yang bermukim di sekitar TPA dan Masyarakat yang bertani.


Jauh sebelum masuk ke kawasan TPA bau busuk sudah mulai tercium. Bau busuk semakin menyengat saat rombongan Dewan Pimpinan Pusat Komunitas Masyarakat dan Perantau Asal Samosir (DPP KoMPas) turun langsung meninjau lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) di Jalan Batu Napal Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, Senin (23/5).


Dari sejumlah warga yang ditemui mengaku resah dengan bau busuk tersebut. Pak Tati Silaban misalnya yang merasa terganggu dengan bau tersebut. Menurutnya bau tersebut telah menggangu aktivitas warga terlebih yang hendak melintas dan beraktivitas pertanian.


Warga sekitar, menyesalkan tindakan Pemkab Samosir yang membuang sampah di jalan pintu masuk menimbulkan bau dan kerumunan lalat hijau (hama).


Akibatnya lalat hijau beterbangan ke areal perladangan masyarakat yang mengganggu tanaman masyarakat, tak pelak harus menambah biaya pertanian untuk membeli racun insektisida," ujarnya.


Kami memohon kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk membuang sampah benar-benar dilokasi TPA yang sudah digali kembali ditimbun dan ditanami pohon,"pinta warga.


"Apabila sampah di luar TPA tetap dibiarkan, kami akan melarang truk pengangkut sampah lewat di jalan menuju TPA yang dibuka masyarakat,"imbuh Silaban.


Hal unik juga diutarakan seorang Warga bermarga Sigalingging, yang berjaga malam mengawasi keamanan alat berat Excavator milik Pemkab Samosir selama 11 hari minta dibayar kan.


"Dinas PUTR Samosir meminta saya untuk menjaga alat berat Excavator, di lokasi TPA, dengan janji akan diberikan honor, namun hingga kini janji pembayaran honor tidak ditepati, katanya. 


Mohonlah janji itu dipenuhi, karena kami sangat membutuhkan untuk biaya perawatan istrinya yang sedang sakit.


"Kami sudah tinjau langsung lokasi TPA, dan itu tidak layak dan pantas," ujar Ranto Limbong.


"Hingga saat ini, masalah sampah tak kunjung tertangani dengan baik, karena TPA sampah Kabupaten Samosir saat ini berdiri di APL Tele dimana pengelolanya sangat buruk," tutur Limbong.


Peninjauan tersebut merespon keluhan masyarakat di Kecamatan Harian sekitar lokasi terkait dampak lingkungan berupa munculnya bau menyengat, sampah berserakan di luar TPA sehingga sampah menumpuk hingga berserakan di sekitar TPA," ungkapnya.



Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samosir Edison Pasaribu yang dikonfirmasi terkait buruknya pengolahan sampah di TPA Samosir, menanggapi menumpuknya sampah di jalan pintu masuk TPA mengatakan Itu sudah kawasan TPA.


Truk pengangkut sampah selalu harus ke ujung TPA tapi saat hujan jalanan menjadi becek, truk tidak sanggup ke lokasi TPA akhirnya dimana yang bisa dibuang langsung dibuang, menunggu alat dari dinas PUTR turun untuk menggeser ke lokasi TPA,"ujarnya.


"DLH memang berharap agar alat berat Excavator bisa turun tiap bulan, sehingga sampah benar-benar bisa taratasi digeser dari depan jalan masuk,"katanya.


Terkait honor yang dijanjikan oleh Dinas PUTR kepada warga sekitar Bermarga Sigalingging yang menjaga keamanan alat berat Excavator milik Pemkab Samosir itu, bukan tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup.(BG/TS)


TRENDINGMore