NEWSPERISTIWASUMUT

Jalan Lintas Provinsi Ruas P. Siantar-Perdagangan Rusak Parah

Sabtu, 02 Juli 2022, 20:47 WIB
Last Updated 2022-07-02T13:47:42Z

Jalan Lintas Provinsi Sumatera Utara P. Siantar-Perdagangan, tampak rusak parah.


SIMALUNGUN-BERITAGAMBAR :

Kerusakan jalan Provinsi menghubungkan Pematangsiantar – Perdagangan, Kabupaten Simalungun semakin panjang dan kondisinya semakin bertambah parah. 


Keadaan itu membuat warga dan pengguna jalan mengeluh karena waktu tempuh bertambah lama bahkan sering menyebabkan kenderaan rusak.


Ruas jalan itu rusak parah di sejumlah titik jalan. Selain bertambah parah, kondisi jalan yang rusak juga bertampah panjang.


Kerusakannya menciptakan lubang-lubang besar dan kecil, sehingga kalau hujan baru turun, lubang-lubang jalan itu berubah menjadi kolam-kolam kecil digenangi air.


Kerusakan jalan terparah dapat terlihat mulai depan kantor PN Simalungun sampai KM 4 lewat Simpang Marihat. Selanjutnya jalan di seputar Batu 5, jalan seputar Simpang Batu 7, jalan mulai dari Km.8,5 hingga Km.9 sisi jalan kawasan perkebunan Bangun, jalan depan SPBU Simpang Bahjambi, jalan Simpang Bahjambi hingga depan kantor eks Koramil Bangun, jalan diseputar titi kuning hingga kawasan Sukarakyat, Kerasaan, Pematang Kerasaan Rejo, Nagori Bandar hingga kawasan kota Perdagangan sampai jembatan.


Kondisi jalan rusak tersebut dipenuhi lubang-lubang besar dan kecil berkedalaman 30 – 50 centimeter. Selain kerusakan parah, disepanjang jalan dari P.Siantar hingga sampai ke Perdagangan masih ditemukan ratusan bahkan ribuan lubang yang menghiasi badan jalan. Tidak ada perbaikan atau tanda-tanda jalan akan diperbaiki. Beberapa waktu lalu, pemerintah dan masyarakat setempat ada menutup lubang dengan gotong royong, namun saat ini sudah tidak kelihatan lagi.


Warga diseputar jalan provinsi menghubungkan P.Siantar – Perdagangan itu mengungkapkan penyebab kerusakan jalan akibat dilalui kenderaan truk bermuatan sarat. Seperti truk kayu, truk pengangkut kelapa sawit dan truk pengangkut barang lainnya. 


” Truk mitra TPL pengangkut kayu eukaliptus yang setiap hari melintas, menjadi penyebab utama kerusakan jalan,” sebut Silitonga, warga Batu 4 Jalan Asahan.


Ironisnya, sambung dia, walau kondisi jalan sudah rusak parah, truk kayu pengakut kayu eukaliptus itu seakan tidak peduli. Bahkan truk-truk tersebut selalu beriringan saat melaju di jalan umum, terkadang hingga membuat pengendara lain kesulitan.


Warga berharap, truk-truk pengangkut kayu mitra TPL itu dilarang melintas, agar kerusakan jalan tidak bertambah-tambah parah. ” Truk berkapasitas 30 – 40 ton tidak layak di jalan provinsi. Harusnya truk kayu ini hanya boleh melintas di jalan nasional,” cetus Silitonga.


Disebutkan, setiap hari kerusakan jalan bertambah parah dan titik jalan yang rusak bertambah banyak dan semakin panjang. Kenderaan angkutan sering rusak saat melintasi jalan rusak tersebut yang mangakibatkan kemacetan.


Warga mengungkapkan kerusakan jalan provinsi ini merupakan kerusakan yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, walau hanya dilapisi aspal lapen, namun kerusakannya tidak seperti separah ini. 


Warga dan pengguna jalan sangat mengharapkan perhatian pemerintah warga juga ternanti-nanti dengan janji Gubsu dan Wagubsu untuk segera memperbaiki jalan dimaksud.


” Kami minta Gubsu dan Wagubsu tepati janji yang pernah diucapkan saat berkunjung ke Simalungun. Gubsu sudah janji bulan Januari atau Pebruari 2022, jalan P.Siantar -Perdagangan dan Jalan P.Siantar – Perdagangan,"ujar warga Poster Sinaga. (BG/SM)

TRENDINGMore