NEWSSUMUTUPDATE

Emak-emak Hentikan Proyek Pipa JDU

Sabtu, 13 Agustus 2022, 16:04 WIB
Last Updated 2022-08-13T09:04:38Z
Masyarakat Lingkungan VIII, Mencirim, Binjai Timur, hentikan pekerjaan JDU SPAM Mebidang. 



BINJAI-BERITAGAMBAR : 

Puluhan emak-emak Lingkungan VIII, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, menghentikan proyek Jaringan Distribusi Utama (JDU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mebidang, yang nilainya disebutkan mencapai Rp435 miliar, Sabtu (13/8). 


Dihentikannya proyek pemerintah pusat itu, dikarenakan warga kesal dengan sistem pengerjaan proyek yang semrawut. Dimana dalam pengerjaanya, pihak perusahaan membuang air berlumpur ke drainase. Sehingga menimbulkan sumbatan yang menyebabkan banjir. 


Pada aksi tersebut, warga mendatangi para pekerja yang sedang melakukan pengelasan pipa. Mereka meminta pekerjaan dihentikan sebelum drainase yang tersumbat dibersihkan dari sedimen akibat pengerukan proyek itu. 


Ketika aksi berlangsung, anggota DPRD Binjai, Ardiansyah Putra ikut turut ke lokasi. Meski begitu, para pekerja terlihat berdiam diri seakan tak mau tahu dengan persoalan yang terjadi. 


Hal itu pun membuat warga kesal dan melontarkan kata-kata dengan nada tinggi. Takut dengan amarah warga, akhirnya seorang pekerja memanggil Hendrik, selaku pengawas. 


Di hadapan anggota dewan, Hendrik mengaku tak dapat berbuat. Alasannya, mereka hanya pekerja dan tidak dapat memutuskan apa yang diminta warga. "Saya hubungi saja pihak perusahaan. Kalau kami hanya pelaksana pekerjaan saja," ucapnya. 


Berselang satu jam, akhirnya Humas dari pihak perusahaan datang ke lokasi. Perbincangan pun terjadi cukup alot. Pihak perusahaan meminta waktu dan warga tetap menghentikan pekerjaan sampai drainase dibersihkan. 


Setelah berkomunikasi beberapa jam, akhirnya pihak perusahaan mengabulkan permintaan warga. Camat dan lurah yang turun di lokasi, juga meminta agar perusahaan memenuhi apa yang diinginkan masyarakat.


"Kami sudah kesal dengan adanya proyek ini, karena akibat digalinya jalanan yang sudah lama tak kunjung selesai ini, jalanan kami hancur. Bahkan drainase kami menjadi dangkal sehingga saat hujan tadi malam, kami kebanjiran," ucap sejumlah emak - emak dengan nada kesal.


Sementara itu, anggota DPRD Binjai Ardiansyah Putra, menegaskan kepada pihak perusahaan untuk tidak melanjutkan pekerjaan sampai permintaan warga dipenuhi. 


"Boleh dikerjakan secara bersamaan. Tapi kalau pekerjaan proyek saja yang dikerjakan sementara permintaan warga harus menunggu, itu tidak bisa. Karena warga sudah capek makan janji," tegasnya. 


Setelah kesepakatan diambil, dimana pihak perusahaan bersedia memenuhi permintaan warga, akhirnya warga beserta unsur pemerintahan, baik anggota dewan, camat, lurah, polsek, dan babinsa, membubarkan diri dari lokasi. (BG/MED) 





TRENDINGMore