NEWSPENDIDIKANSUMUT

Perguruan Tinggi Berperan Jaga Sustainibilitas Penurunan Stunting

Rabu, 14 September 2022, 19:02 WIB
Last Updated 2022-09-14T12:02:32Z

 

Wakil Wali Kota Padang Sidempuan, H. Arwin Siregar, saat membuka Advokasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Kota Padang Sidempuan Tahun 2022, di Aula Universitas Aufa Royhan.

P.SIDEMPUAN-BERITAGAMBAR : 

Perguruan Tinggi berperan penting dalam menjaga sustainibilitas program penurunan stunting dengan memberikan bukti ilmiah untuk  memperkuat kapasitas pemerintah mengatasi stunting.


"Perguruan Tinggi berperan menjaga sustainibilitas program penurunan stunting," Kata Wakil Wali Kota Padang Sidempuan,  H. Arwin Siregar, saat membuka acara Advokasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Kota Padang Sidempuan Tahun 2022, di Aula Universitas Aufa Royhan, Selasa (13/9).


Selain memperkuat kapasitas pemerintah mengatasi stunting, ucapnya, perguruan tinggi juga dapat memberi pendampingan pengembangan model intervensi yang efektif, sekaligus menjadikan bukti ilmiah sebagai bahan pembelajaran praktik.


Arwin Siregar menjelaskan  bahwa dalam rangka pembangunan kualitas sumber daya manusia, permasalahan stunting merupakan bagian dari Double Burden Malnutrition (DBM) yang mempunyai dampak yang sangat merugikan baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.


"Dalam jangka pendek, stunting terkait dengan perkembangan sel otak yang akhirnya akan menyebabkan tingkat kecerdasan menjadi tidak optimal, sedangkan jangka panjangnya kognitif anak menjadi lebih rendah dan akhirnya akan menurunkan produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi" ujar Arwin.


Berdasarkan perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, lanjut Wakil Wali Kota Padang Sidempuan, telah melakukan strategi percepatan dalam rangka mewujudkan penurunan angka stunting di Indonesia melalui rencana aksi nasional penurunan angka stunting Indonesia tahun 2021-2024 (RAN-PASTI Tahun 2021-2024).


"RAN-PASTI digunakan sebagai acuan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi diantara kementerian atau lembaga, Pemda, pemdes dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif," tuturnya.


Sejalan dengan target yang diharapkan oleh Presiden Jokowi, ungkapnya Arwin, prevalensi stunting di Indonesia diharapkan berada pada angka 14% pada tahun 2024.


"Untuk itu melalui momentum kegiatan advokasi dan penguatan komitmen pemda dan swasta ini agar dapat bersinergi bergerak bersama melakukan upaya-upaya percepatan penurunan stunting di Kota Padang Sidempuan," harapnya


Rektor Universitas Aufa Royhan Padang Sidempuan, Dr. Anto, SKM, M.Kes, MM menyampaikan, kegiatan advokasi penguatan komitmen  merupakan visi bersama yang melibatkan antara berbagai pihak, pemerintah daerah, perguruan tinggi dan pihak swasta


"Sesuai dengan perpres Nomor 72 Tahun 2020 tentang kerjasama multi sektoral diberbagai bidang, kami dari perguruan tinggi mengambil peran untuk memberi kontribusi, pendampingan sekaligus periset nanti dapat dilakukan di Kota Padang Sidempuan dan kami akan melakukan riset di 10 Desa," katanya.


"Untuk itu kami meminta kepada bapak/ibu khusunya dari kecamatan, puskesmas ataupun lurah dan kepala desa mohon bantuannya nanti, mahasiswa kami akan turun sebanyak 22 orang per tim yang akan meriset di 10 desa, dan hasil riset nanti kita akan membuat intervensi," ujar Rektor.(BG/PSP).







TRENDINGMore