NEWSPERISTIWASUMUT

Pernyataan Masyarakat Melayu Sumut Disampaikan Kepada Plt. Bupati Langkat

Jumat, 28 Oktober 2022, 15:53 WIB
Last Updated 2022-10-28T08:53:21Z

 

Enam tokoh Melayu di Sumut foto bersama Plt. Bupati Langkat Syah Afandin di Stabat.

STABAT-BERITAGAMBAR : 

Beberapa tokoh Melayu di Sumut bersilaturrahim dengan Plt. Bupati Langkat Syah Afandin di Stabat, Jumat (28/10). Mereka ingin menyampaikan hasil silaturrahim akbar masyarakat Melayu Sumut di Aula T. Rizal Nurdin Medan dua hari lalu. 


Tokoh-tokoh Melayu yang bersilaturrahim dengan Plt. Bupati Langkat yakni Djohar Arifin Husin, Mayjen TNI (Purn) Muhammad Hasyim, Khairil Ansari, Sakhyan Asmara, Ismail Effendy dan Azizul Kholis. 


Sementara dalam perbincangan tersebut Syah Afandin mengatakan silaturrahim akbar masyarakat Melayu di Medan dimaksud menjadi perekat pemersatu antar masyarakat Melayu dari berbagai daerah. Dia mendukung kegiatan tersebut dan juga ingin kegiatan serupa dilakukan di Langkat. Tujuannya agar kelompok Melayu menjadi terbesar di nusantara dan tema yang akan dibahas mengenai semangat kebangsaan. "Kita ingin Melayu ini benar-benar besar, takkan Melayu hilang di bumi," kata Afandin. 


Adapun poin-poin pernyataan masyarakat Melayu Sumut dalam silaturrahim akbar di Aula T. Rizal Nurdin dimaksud sebagaimana diserahkan kepada Syah Afandin yakni meminta setiap peninggalan dan bangunan sejarah, adat istiadat, upacara adat, pakaian dan tarian adat dan juga gapura sebagai pintu gerbang masuk ke kawasan etnis Melayu harus dilestarikan dan dikembangkan.


Kemudian meminta Gubsu dan para bupati/walikota di sepanjang Pantai Timur Sumatera untuk menonjolkan ornamen dan desain grafis budaya Melayu pada gedung pemerintahan, jembatan, tugu dan juga angkutan kota. 


Selanjutnya meminta kepada para pejabat di Sumut agar memberi perhatian khusus kepada putra-putri Melayu dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun di pemerintahan. Disamping itu demi berpegang teguh kepada prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, masyarakat Melayu meminta kepada Gubsu dan para bupati/walikota untuk menghormati dan menjunjung tinggi kultur Melayu sebagai kultur asli masyarakat pantai timur sejak zaman sebelum masa kesultanan hingga saat ini. 


Terakhir masyarakat Melayu meminta perhatian khusus Gubsu dan para bupati/walikota untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas jalan dan jembatan, membangun pusat kegiatan yang berdampak tumbuhnya perekonomian rakyat serta melengkapi berbagai infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Pertemuan sejumlah tokoh tersebut berakhir dengan makan siang bersama Syah Afandin. (BG/LKT)


.

TRENDINGMore