DAERAHNEWS. SUMUT

Bupati Humbahas Hadiri Syukuran Masyarakat Adat Pandumaan Sipituhuta

Selasa, 13 Desember 2022, 16:46 WIB
Last Updated 2022-12-13T09:46:57Z
Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor disambut dalam syukuran masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta.


HUMBAHAS -BERITAGAMBAR : 

Bupati Dosmar Banjarnahor hadiri syukuran masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta yang bertempat di Desa Pandumaan,  Kecamatan Pollung, Humbahas, Senin (12/12). 


Panitia syukuran Mangaram Nainggolan mengatakan, syukuran ini terlaksana atas kepedulian pemerintah melalui Presiden RI, Joko Widodo yang telah memberikan SK Hutan Adat Pandumaan-Sipituhuta Nomor: 5082/MENLHK-PSKL/PKTHA/PSL.1/8/2021 seluas 4.399,83 hektar. SK ini diserahkan Presiden RI setelah perjuangan masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta selama 13 tahun. 


Keberhasilan perjuangan yang dilakukan tentu tidak terlepas dari bantuan banyak pihak dan salah satunya Pemkab Humbahas. 


“Selama 13 tahun, kami sangat sedih memperjuangkan  tanah adat masyarakat Pandumaan-Sipituhuta. Tapi sekarang kami sudah lega, senang karena tanah itu sudah kembali ke tangan masyarakat, melalui tangan pemerintah baik itu pusat dan daerah. Kiranya Tuhan memberkati semua yang ikut berpartisipasi dalam perjuangan masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta. Terimakasih kepada Pemkab Humbahas, yang ikut berjuang dan berpihak kepada kami” ucap Mangaram Nainggolan. 


Hal senada juga disampaikan Krisman Sihite. Syukuran ini dilaksanakan karena SK sudah diterima dari Presiden RI. Dia menceritakan untuk mempertahankan tanah adat masyarakat Pandumaan-Sipituhuta selalu berjuang siang dan malam. 


“Perjuangan kita ini adalah atas berkat Tuhan. Bukan karena kekuatan kita. Tuhan menunjukkan, membantu kita, Tuhan memberikan kebijakan bagi kita. Kami panitia mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang mendukung diluar masyarakat Pandumaan-Sipituhuta, baik itu komunitas termasuk dukungan penuh Pemkab Humbahas,” jelas Krisman. 


Direktur KSPPM (Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat), Delima Silalahi menjelaskan selama 13 tahun masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta memperjuangkan tanah penuh dengan pikiran, tenaga bahkan air mata. SK ini merupakan tanah terluas di Sumut yang dikeluarkan Presiden RI. 


“Ini bukan perjuangan sia-sia, dulu ada yang bilang, mustahil itu berhasil. Buktinya kita berhasil memperjuangkannya. Hutan kemenyan adalah hidup kami, ini garda terdepan kami. Kata-kata inilah selalu saya ingat. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Humbahas dibawah kepemimpinan, Dosmar Banjarnahor. Dulu bapak, pernah mengucapkan siap memperjuangkan tanah adat masyarakat Pandumaan-Sipituhuta. Kata itu adalah doa. Dan ternyata kata dan doa itu sudah menjadi kenyataan. Terimakasih pak bupati dan semua pihak terkait yang mendukung perjuangan ini” kata Delima Silalahi disambut tepuk tangan masyarakat. 


Bupati Dosmar pada kesempatan itu mengatakan dalam memperjuangkan tanah adat masyarakat Pandumaan-Sipituhuta penuh dengan tantangan, berjerih payah baik itu pikiran dan fisik. SK yang dikeluarkan Presiden RI Joko Widodo tidak gampang. 


"Apa yang kita dapat ini adalah awal perjuangan. Kita harus berterimakasih kepada Presiden RI bapak Joko Widodo. Sejarah baru ini. Presiden mengembalikan tanah adat kepada masyarakat. Perjuangan masyarakat Pandumaan-Sipituhuta ikut saya rasakan, makanya saya menjumpai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.  Saya jelaskan kepada ibu Menteri, di tanah itu adalah tanaman kemenyan, kalau ini tidak dilepas maka kemenyan habis. Setelah saya jelaskan, maka ibu Menteri berubah pikiran dan akhirnya dikeluarkanlah SK  masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta” jelas Bupati. 


Dalam acara syukuran itu Bupati Humbahas mengharapkan agar tanah itu dikelola dengan baik, dikelola secara bersama-sama. Kemudian tapal batas harus dibuat dan jelas, supaya jangan ada lagi yang mengganggu. 


“Ini masih tahap pertama, tanah ini agar dikelola dengan baik, silahkan pergunakan, mau menanam kemenyan, kopi, jagung dan tanaman lainnya silahkan. Pemerintah siap membantu. Tanah itu harus dikelola dengan baik untuk menghasilkan uang demi kesejahteraan masyarakat. Jadi apa yang kita perjuangkan ini, berkat pertolongan Tuhan. Tuhan yang memberikan kekuatan kepada kita semua. Perjuangan ini kita ucapkan terimakasih kepada Tuhan," tukasnya. (BG/HH) 




TRENDINGMore