INFRASTRUKTURNEWSSUMUT

Perbaikan Jalan P. Siantar - Perdagangan Dinilai Asal Jadi

Senin, 12 Desember 2022, 14:30 WIB
Last Updated 2022-12-12T07:30:59Z
Jalan provinsi menghubungkan Pematang Siantar - Perdagangan Kabupaten Simalungun, tepatnya diseputar perkebunan Sipef, tampak satu unit mobil terpaksa menghindar dari lubang kerukan aspal yang baru selesai dikerjakan. 


SIMALUNGUN-BERITAGAMBAR : 

Perbaikan jalan provinsi, menghubungkan Pematangsiantar - Perdagangan, Kab. Simalungun, diperkirakan menelan anggaran ratusan miliar, terkesan dikerjakan 'asal jadi', baru hitungan hari selesai diaspal (hotmix), jalan sudah rusak kembali.


Seperti diketahui, pekerjaan pengaspalan (hotmix) jalan Pematangsiantar -Perdagangan itu merupakan bagian dari proyek pembangunan jalan provinsi dan jembatan di Sumatera Utara atau proyek multiyears (tahun jamak) senilai Rp 2,7 triliun dikerjakan oleh PT Waskita.


Pengamatan Wartawan, kerusakan badan jalan ditemukan di jalan antara kawasan Bukit Maraja menuju Sukarayat I Kelurahan Kerasaan. Di lokasi ini, panjang jalan yang baru diaspal (hotmix) hanya lebih kurang 400 meter, namun kerusakannya ditemukan 6-7 titik. Saat ini, kerusakan tersebut sudah dikeruk, sehingga jalan yang baru sepekan diaspal itu kembali berlubang-lubang, membuat para pengendara pengguna jalan kembali tidak nyaman.


Penilaian proyek perbaikan jalan itu dikerjakan 'asal jadi' dikemukakan tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Simalungun, Salbin Damanik,SH.


Menurut Salbin Damanik, pekerjaan jalan provinsi menghubungkan Pematangsiantar menuju Kerasaan, Perdagangan itu dikerjakan terkesan amburadul dan asal jadi. Terbukti baru beberapa hari diaspal (hotmix) sudah rusak dan terpaksa dikeruk.


Selain itu, papan proyek sebagai informasi terkait pekerjaan proyek tersebut tidak dipasang, sehingga tidak diketahui seberapa besar anggaran yang digunakan untuk proyek dimaksud.


"Pekerjaan jalan propinsi Pematangsiantar menuju Kerasaan, Perdagangan dikerjakan terkesan asal jadi, dikerjakan ketika hujan turun, terlihat badan jalan masih basah dan tidak memiliki papan proyek, sehingga besar anggaran dana yang digunakan tidak diketahui, siap yang mengerjakan terkesan amburadul," cetus Salbin, Minggu (11/12), siang.


Politisi Partai Amanat Nasional ini berharap kepada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara untuk benar-benar melakukan pengawasan saat pekerjaan proyek, agar hasilnya tidak mengecewakan masyarakat.


Sementara, warga setempat yang tinggal diseputar proyek, menyebutkan sebelum dilakukan perbaikan memang kondisi jalan dimaksud sangat memprihatinkan, selain dipenuhi lubang berukuran besar dan kecil, lapisan aspal hotmix yang membalut badan jalan juga sudah banyak terkelupas.


Perbaikan dilakukan sejak pertengahan Nopember 2022. Warga setempat dan pengguna jalan sangat gembira, karena jalan yang rusak selama bertahun-tahun itu akan mendapat perbaikan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.


Namun, masyarakat sangat menyayangkan perbaikan yang dilakukan seperti ‘asal-asalan’ atau 'asal jadi' saja. Sepertinya tidak ada pengawasan serius dari instansi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara, sehingga pihak kontraktor pelaksana proyek melaksanakan pekerjaan seadanya saja.


"Bertahun-tahun warga menderita akibat jalan rusak. Giliran jalan mulai diperbaiki, warga begitu gembira. Namun kegembiraan itu hanya sesaat dan timbul rasa khawatir jalan akan rusak lagi karena dikerjakan 'asal jadi'. Buktinya, baru hitungan hari selesai dikerjakan, aspal sudah terkelupas kembali," cetus marga Saragih warga Kerasaan, menyampaikan rasa kecewanya.


Z.Silalahi, warga lainnya dan salah satu pengemudi angkot jurusan P.Siantar - Perdagngan juga menyampaikan rasa kecewanya. Dia mengatakan sejak awal sudah tidak yakin melihat cara kerja perbaikan jalan provinsi diseputar kawasan perkebunan PT Sipef itu. 


Masalahnya kata Silalahi, sewaktu penghamparan aspal (hotmix) dilakukan disaat hujan turun dan proses pekerjaan seperti kejar tayang, dikerjakan malam hari. Selain itu, sebelum disiram hotmix, sistim pemadatan pasir dan batu hanya seadanya.


"Mungkin inilah yang membuat jalan ini tidak berkualitas alias cepat rusak. Kita berharap, pihak Pemprovsu selaku pemilik proyek segera turun tangan, melakukan pengawasan dengan baik, sebab jalan yang akan diperbaiki masih cukup panjang, hingga ke Perdagangan. Jangan sampai kualitas perbaikannya rendah membuat jalan cepat rusak," sebut Silalahi.


Sementara, Kepala Dinas Bina Marga UPT Pematangsiantar, Syarifudin Lubis, Senin (12/12), mengakui adanya jalan yang baru diaspal hotmix sudah rusak kembali diseputar jalan P.Siantar - Kerasaan.


Menurutnya, kerusakan aspal hotmix yang baru selesai dikerjakan itu ditenggarai adanya mata air, sehingga kondisi tanah dasar sering rusak.


"Kemarin sudah kita tangani, tetapi memang belum kita tutup hotmix. Kita melihat perlakuannya dulu sebelum kita tutup hotmix," tulis Syarifudin.


Masalah ini, menurutnya sudah diperingatkan sejak dari awal sama penyedia dan konsultan MK (Manajemen Konstruksi) juga kepada kuasa pengguna anggaran (PPK) untuk ditindaklanjuti. " Yang bertanggungjawab penuh terhadap pengawasan adalah Manajemen Konstruksi (MK)," tulisnya lagi.


Terkait dengan itu, Ka.UPT Dinas PU Bina Marga P.Siantar itu, menyebutkan harapannya sama dengan masyarakat menginginkan jalan yang baik dan bermutu sesuai kontrak. 


"Kita tunggu Hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan bersama Manajemen Konstruksi," tambah Lubis.(BG/SMG).


 

TRENDINGMore