NASIONALNEWSPERISTIWAUMUM

Eks Wali Kota Blitar Terlibat Rampok Wali Kota

Sabtu, 28 Januari 2023, 16:15 WIB
Last Updated 2023-01-28T09:15:16Z

Rekaman CCTV Toyota Kijang Innova pelat merah hendak masuk rumah dinas Wali Kota Blitar dengan dibukakan pintu gerbang oleh seseorang .


JATIM-BERITAGAMBAR :

Publik dikagetkan dengan penangkapan mantan Wali Kota M Samanhudi Anwar sebagai dalang perampokan di Rumdis Wali Kota Blitar pada 12 Desember 2022.


M Samanhudi baru keluar dari penjara pada 10 Oktober 2022 setelah pada Juli 2018 ditahan terkait kasus suap.


Saat keluar dari penjara, Samanhudi sempat mengancam akan balas dendam karena merasa dizalimi.


Publik pun menerjemahkan ancaman balas dendam itu diaplikasikan dengan merampok rumah wali kota.


Keterlibatan Samanhudi diketahui setelah polisi menangkap tiga pelaku lain yakni Mujiadi (54), Asmuri (54) dan Ali Jayadi (57).


Personel Jatanras Polda Jatim menangkap Samanhudi saat berolahraga di Lapangan Futsal Mareno.


Saat ini Samanhudi ditahan di Mapolda Jawa Timur guna pemeriksaan lebih lanjut.


Viral rekaman CCTV yang merekam detik-detik perampok satroni Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso.


Diketahui dari rekaman tersebut, perampok datang mengendarai mobil warna hitam dengan pelat warna merah yang diduga palsu.


Sementara itu tampak seorang pria membukakan gerbang untuk mobil tersebut. Siapa?


Wali Kota Blitar, Santoso akhirnya pasrah saat diminta menunjukkan brankas oleh perampok.


Ia merelakan hartanya raib daripada istrinya, Feti Wulandari ditelanjangi oleh perampok yang menyatroni rumah dinasnya.


Wali Kota Blitar, Santoso mengungkapkan detik-detik perampok masuk ke rumah dinasnya di Jalan Sudanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022) dini hari.


Menurut Santoso, para perampok itu membobol rumahnya saat istrinya, Feti Wulandari sedang salat tahajud.


“Jadi peristiwa yang kemarin itu tepatnya jam 03.00 WIB. Istri saya masih posisi shalat tahajud. Sambil menunggu subuh, kira-kira pukul 3.05 WIB gitulah, tiba-tiba pintu kamar saya digedor-gedor,” ujarnya.


Merasa panik, Feti langsung membangunkan Santoso dan para pelaku berhasil masuk kamar dengan merusak pintu.


Para pelaku yang berjumlah tiga orang langsung menyekap Santoso dan Feti dengan lakban.


“Ada tiga orang kalau tidak salah. Itu langsung nyergap saya dan istri saya. Kemudian, saya disuruh tengkurap, mulut dilakban, mata juga begitu,” jelasnya.


Pelaku meminta Santoso dan Feti menunjukkan brankas yang berisi uang tunai dan barang berharga.


"Brankas. Brankasnya Pak. (Brankas) bapak di mana?” kata Santoso menirukan ucapan perampok.



Awalnya Santoso enggan memberitahu letak brankas dan ia mengalami penganiayaan karena tidak memberitahu lokasi brankas.


Namun, pelaku mengancam akan membuka baju istrinya jika tidak dituruti kemauannya.


“Saya berpikir, bagaimana keselamatan istri saya kalau sampai dia melakukan hal-hal yang tidak baik. Kan kasihan nanti,” pungkasnya.


Santoso terpaksa menunjukkan lokasi brankas yang berisi uang sekitar Rp 400 juta, jam tangan, handphone, dan sejumlah perhiasan milik Feti.


Perhiasan yang ada di tubuh Feti juga tidak luput dari perampokan.


Para pelaku kemudian meminta ditunjukkan lokasi ruangan CCTV dan pelaku membawa pulang kotak decoder CCTV.


Setelah para perampok pergi, Santoso dan istri langsung berteriak minta tolong.


“Saya mencoba teriak minta tolong. Lha ternyata tidak ada yang merespons dari Satpol PP. Ternyata mereka sudah dilumpuhkan lebih dulu,” pungkasnya.



TRENDINGMore