EKONOMIMEDANNEWSSUMUT

Wali Kota Medan Lepas Satu Kontainer Produk UMKM, Ajak Pelaku Usaha Melek Teknologi

Kamis, 09 Maret 2023, 14:11 WIB
Last Updated 2023-03-09T07:11:37Z
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat melihat produk UMKM yang akan diberangkatkan ke luar negeri.


MEDAN-BERITAGAMBAR : 

Wali Kota Medan, Bobby Nasution melepas satu



 truk kontainer berisikan delapan produk UMKM yang akan diekspor ke luar negeri.


Pelepasan kontainer itu dilakukan Bobby Nasution di kantor Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopukmperindag) Jalan Gatot Subroto Kota Medan, Kamis (9/3). 


Adapun delapan produk yang akan diekspor tersebut berasal dari berbagai perusahaan lokal di Kota Medan.


Samirah Agro Indonesia mengirim dua produk UMKM, yakni Sekam sebanyak 2 ton dan Kulit Pinus sebanyak 5 Ton dengan negara tujuan ke Jepang. 


Harapan Berkah Selalu mengirim produk UMKM berupa sapu lidi sebanyak 20 ton ke India.


Bobby Lepas Kontainer

Wali Kota Medan Bobby Nasution saat melepas satu kontainer produk UMKM untuk diekspor ke luar negeri, Kamis (9/3/2023)


Mandiri Kopi mengirim produk kopi sebanyak 19 ton ke Amerika.


Sambal Gerilya mengekspor produk sambal rumahan sebanyak 300 kilogram ke Belanda.


Puri Food and Healty mengirim produk gula aren dan gula aren cair sebanyak 500 kilogram ke Belanda.


Keloria Morina Jaya mengirim produk daun kelor sebanyak 100 Kilogram ke Australia.



Aljannahs Farm Kitchen mengirim produk teh bunga telang sebanyak 700 Kilogram ke Arab Saudi. 


Terakhir, Galery Ulos Sianipar mengirim produk ulos sebanyak 1.000 pcs ke Zimbabwe dan Jerman.


Bobby Nasution yang diwawancarai mengatakan, ada ribuan produk UMKM di Kota Medan yang terdaftar, tetapi masih perlu dilakukan pembenahan dan percepatan agar produknya bisa dipasarkan luar negeri. 


"Ada beberapa produk UMKM Kota Medan yang sudah diekspor di antaranya tadi daun kelor, ulos, sambal bahkan sapu lidi asli Kota Medan pun juga sudah diekspor, artinya produk -produk kita sudah terjamin baik secara kualitas," terang Bobby usai pelepasan produk UMKM tersebut, Kamis (9/3/2023).


Bobby mengungkapkan, banyaknya produk UMKM yang belum bisa menembus pasar luar negeri, lantaran pelaku usaha masih ada yang kebingungan terkait syarat maupun dokumen yang harus dilengkapi agar produknya bisa diekspor.


"Tadi ada beberapa penyampaian keluhan kepada kita terkait persyaratan di setiap negara yang beda-beda dan ini yang masih kita kejar, beberapa syarat yang ada di setiap negara itu harus bisa kita penuhi," ungkapnya.


Selain masalah kemasan, menurut Bobby, yang paling penting agar produk UMKM bisa tebus ke pasar luar negeri adalah harus mengetahui lokasi pasar dari produk yang diproduksi.


"Semua pemilik delapan produk UMKM ini mencari marketnya dari internet, ketemu pembeli atau buyer-nya itu dari internet, jadi jangan bilang digitalisasi itu tidak ada fungsinya," terangnya.


Maka dari itu, Bobby meminta agar pelaku usaha untuk terus mengasah kemampuan, terutama dalam pemanfaatan sistem digitalisasi.


"Makanya kami selalu mendesak dan mendeklarasi pelaku UMKM ayok melek digital, ayok gunakan teknologi, gunakan internet," tegasnya.


"Tadi saya sudah bilang yang paling penting dari kita membina itu kan produknya dibeli, percuma kita bina produknya bagus kali pun, mantap kali pun, kalau nggak ada yang beli, ngapain? Ending akhirnya adalah buyer," sambungnya.


Bobby berharap agar Diskopukmperindag Kota Medan turut menyosialisasikan pentingnya digitalisasi kepada para pelaku usaha atau UMKM.


"Harus kita asah jangan pembinaan bagaimana produknya menarik dan rapih tetapi bantu mereka para pelaku usaha untuk melek digital dan bantu mereka dalam pengurusan surat-surat agar produknya bisa tebus pasar luar daerah dan negeri," pungkasnya.


Sementara Kepala Diskopukmperindag Kota Medan, Benny menyatakan delapan produk UMKM ini akan diberangkatkan secara bertahap. 


"Pastinya produk ini akan mulai dikirim per hari ini di bulan Maret dan seterusnya. Kita juga akan terus berupaya agar seluruh pelaku usaha untuk melek digital sehingga seluruh produk bisa tebus pasar luar daerah dan luar negeri," ucap Benny.(BG/MED)


TRENDINGMore