MEDANNEWSPERISTIWA

Ormas Kepemudaan Datangi RSUP HAM

Jumat, 31 Maret 2023, 20:21 WIB
Last Updated 2023-03-31T13:21:21Z

 Gedung administrasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) digeruduk oleh kelompok massa dari Ormas Kepemudaan, Jumat (31/3) siang.



MEDAN-BERITAGAMBAR : 

Gedung administrasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) digeruduk oleh kelompok massa dari Ormas Kepemudaan, Jumat (31/3) siang.


Informasi diperoleh, massa mendatangi rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini lantaran keberatan atas kebijakan manajemen yang akan melakukan peralihan tenaga keamanan (satpam) dari sistem kontrak menjadi outsourcing


Sub Koordinator Hukum, Organisasi dan Humas RSUPHAM, Rosario Dorothy Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan jika RSUPHAM memang sedang melakukan peralihan bagi status satpam tersebut.


“Kita memang lagi proses peralihan tenaga satpam ke outsourcing, tentu ada yang nggak setuju, tetapi peraturan (memang) mengharuskan,” ungkapnya.


Namun Rosario mengaku heran, kenapa malah Ormas yang justru keberatan dengan kebijakan internal rumah sakit.


“Apa hak dia menyerbu RS, kan nggak ada urusannya sama dia, ini internal RS. Mereka datang menguasai gedung (administrasi) ini, kami nggak boleh keluar, yang di luar nggak boleh masuk,” ujarnya.


Menurut Rosario, kebijakan peralihan tenaga satpam ini juga sudah sesuai dengan regulasi. Bahkan, lanjutnya, sudah ada surat dari Menpan RB dan edaran dari Kemenkes terkait keputusan ini.


“Sosialisasi juga sudah ada dilakukan berbulan-bulan lalu, jadi bukan tiba-tiba,” jelasnya.


Dia membeberkan, Ormas tersebut menuntut agar Satpam di RSUPHAM tetap menjadi pegawai kontrak bukannya dialihkan menjadi outsourcing.


Saat ini, tambahnya pihak rumah sakit telah meminta bantuan kepada kepolisian untuk melakukan pengamanan, mengingat lingkungan rumah sakit merupakan areal yang dilarang untuk menggelar aksi demontrasi.


“Sudah kami hubungi, baik Polsek Tuntungan dan Polrestabes Medan. Tapi memang kalau satpam yang demo kami tentu masih terima karena memang ada urusannya dengan kami. Tapi kalau Ormas itu, apa urusannya,” pungkasnya.


Sementara itu salah seorang satpam RSUPHAM mengatakan protes yang mereka lakukan hingga melibatkan Ormas, karena sebagian besar satpam di RSUPHAM merupakan warga sekitar.


Sebab dia berpendapat, kebijakan peralihan bagi unit satpam dari tenaga kontrak ke outsourcing itu dirasa kurang adil, karena para tenaga keamanan yang ada telah bekerja hingga selama 10-15 tahun lamanya di RSUPHAM.


“Jadi nggak terima. Kenapa nggak dari dulu dibuat outsourcing. Ini sudah 10-15 tahun baru dibuat,” katanya.(BG/MED)


TRENDINGMore