DAERAHNEWSSUMUT

Gempa Padang Sidempuan, Dampaknya Terasa di Samosir, Ini Kata BMKG

Selasa, 04 April 2023, 06:45 WIB
Last Updated 2023-04-03T23:45:32Z
Titik gempa di Kota Padang Sidempuan.


PADANGSIDEMPUAN-BERITAGAMBAR :

Warga Padang Sidempuan dikejutkan dengan gempa yang terjadi pada Senin (3/4) tadi malam.


Dampak gempa juga terasa di Kabupaten Samosir, Taput, Tapteng, Kepulauan Nias dan Humbang Hasundutan hingga ke Propinsi Sumatera Barat.


Gempa bumi bermagnitudo 6,4 tersebut terjadi pada pukul 21.59 WIB.


Gempa 6.4 melanda Tapsel Senin 3 April 2023 (bmkg) Gempa ada pada kedalaman 102 kilometer.


Gempa berada pada titik koordinat 0,86 Lintang Utara dan 98,73 Bujur Timur.


Tepatnya pada 82 km barat daya Padang Sidempuan.


Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dr Daryono mengatakan, titik gempa tektonik terdapat di Kabupaten Padang Sidempuan. 


Meski begitu, Daryono mengatakan, gempa tersebut tidak menunjukkan potensi tsunami. Selain itu, BMKG tambahnya juga belum menerima adanya aktivitas gempa susulan. 


“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami. Hingga pukul 22.33 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” kata Daryono dalam keterangan tertulis. 



BMKG pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 


Daryono mengatakan, masyarakat dapat tenang dan memastikan kondisi bangunan atau rumah dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan akibat gempa yang terjadi. 


“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya. 


“Selain itu menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG,” tutur Daryono. 


Dari hasil analisis BMKG sebut Daryono, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,2 Episenter.


Gempabumi terletak pada koordinat 0,79° LU : 98,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 Km arah Barat Daya Padang Sidempuan, Sumatera Utara pada kedalaman 95 km. 


Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia pada zona intraslab. 


“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal fault),” katanya. 


Gempa Bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Padang Sidempuan, Aek Godang dan Pinangsori dengan skala intensitas. 


Selain itu, gempa juga dapat dirasakan masyarakat seperti di Kabupaten lainya mulai dari Tapanuli Tengah Padang, hingga Nias. 


“Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting. Daerah Pasaman Barat, Pasaman, Agam dengan skala intensitas IV MMI,” ujarnya. 


“Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah seperti daerah Gunungsitoli, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan skala intensitas III - IV MMI.


Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah daerah Telo, Tapanuli Tengah, Subulussalam, Dairi, Aceh Selatan, Padang, Painan, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tuapejat dengan skala intensitas III MMI.


Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” tutupnya. 



Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, kepada TribunPadang.com melalui pesan WhatsApp menjelaskan getaran gempa ini terasa dari Sumatera Barat hingga Banda Aceh.


Di Sumatera Barat, getaran gempa bumi Padang Sidempuan ini terasa di Pasaman Barat, Pasaman, dan Agam dengan skala MMI IV.


Dengan skala ini, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.


Getaran dengan skala MMI III, terasa di Kota Padang, Pariaman, Painan, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tua Pejat.


Sementara di Solok Selatan dengan skala MMI II.


Daerah lain Sumatera Utara, terasa dengan skala MMI yang lebih tinggi dibandingkan Sumatera Barat.


Di antaranya Padang Sidempuan, Aek Godang, Pinangsori dengan skala MMI IV - V.


 Selanjutnya skala MMI III - IV Gunungsitoli, III - IV Nias Barat, III - IV Nias Selatan, III - IV Nias Utara, III - IV Aceh Singkil, III Telo, III Pulau Banyak, III Tapanuli Tengah, III Subulussalam, III Dairi, III Aceh Selatan.


“Skala MMI di II Banda Aceh dan Pekanbaru.


Seorang warga Samosir, Imelda be Sinaga (30) mengaku cukup kaget dengan guncangan gempa yang terjadi.


“Lagi santai di rumah, tiba-tiba terasa, gempanya berayun-ayun,” ujarnua.


Menurutnya, gempa yang terjadi durasinya cukup lama.


Sementara itu, warga Pangururan, Eny Naibaho (40) mengatakan, ia cukup panik, karena durasinya lumayan panjang.


“Kaget, karena sudah lama tak ngerasain gempa. Mudah-mudahan tidak terjadi gempa usulan,” ucapnya.


Pantauan wartawan, sejumlah warga di Pangururan tampak keluar rumah.


Namun, selang beberapa menit usai gempa mereka tampak kembali ke rumah masing-masing.(BG/NET)


TRENDINGMore