 |
| Wagub Sumut Musa Rajeksah meresmikan gedung perpustakaan Dairi. |
DAIRI-BERITAGAMBAR :
Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando meresmikan Gedung Perpustakaan Daerah Dairi yang berada di Jalan Olahraga, Sidikalang, Kamis (4/5).
Muhammad Syarif Bando menyampaikan terima kasih kepada tokoh adat Dairi yang memberi nama gedung ini dengan nama leluhur, yakni Raja Naga Jambe.
“Semoga ini menjadi simbol sejarah bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Dairi,” ucapnya.
Disebutkannya, buku merupakan jembatan masa lampau dan masa kini, sehingga dapat mengingatkan kepada generasi muda agar gemar membaca.
“Untuk itu mari kita harus mengingatkan kepada generasi muda agar gemar membaca,” ujarnya.
Ditambahkannya, pembangunan perpustakaan ini menekan biaya Rp 10 miliar. Semoga nantinya bisa mencerdaskan masyarakat dan menjadi simbol Dairi.
Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah yang hadir dalam peresmian perpustakaan itu menyebutkan, tanpa ilmu pengetahuan tidak mungkin bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan disegani negara lain.
Di negara maju perpustakaan merupakan sesuatu yang penting, sehingga banyak dikunjungi oleh warganya.
“Semoga kedepannya semakin banyak perpustakaan yang dibangun di Sumatera Utara. Mudah-mudahan kedepannya juga bisa dibangun perpustakaan di setiap kecamatan yang bisa dianggarkan dari APBD,” harapnya.
Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, mengatakan, berdirinya perpustakaan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat.
“Atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Dairi kami memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kepala Perpustakaan Nasional dengan terlaksananya pembangunan gedung perpustakaan Dairi,” kata Eddy Berutu.
Eddy Berutu pun berharap keberadaan perpustakaan ini dapat meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat Dairi.
Menurutnya, pembangunan bukan hanya pada sektor infrastruktur, melainkan juga sektor Sumber Daya Manusia (SDM)
“Salah satu cara membangun kualitas SDM adalah dengan menyediakan sumber-sumber pengetahuan yang akan mendongkrak pengetahuan warga melalui perpustakaan,” sebutnya.
Perpustakaan bisa dianggap sebagai lembaga penyedia informasi sekaligus penyebarluasan informasi ke masyarakat.
“Melalui manajemen yang memadai kita harapkan bertransformasi dengan pembelajaran yang aplikatif berbasis inklusi sosial, dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi yang ada,” pungkasnya.(BG/DA)
