Pj Gubernur Sumut Hassanudin bersama Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting dan Kepala Dinas LHK Sumut Yuliani Siregar melakukan penanaman mangrove di Hutan Lubuk Kertang, Kabupaten Langkat. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menanam 10 ribu bibit mangrove di kawasan wisata Lubuk Kertang, Kabupaten Langkat. Penanaman itu sebagai upaya pemulihan kawasan hutan yang mengalami kerusakan.
“Perlu kita edukasi masyarakat kita, betapa pentingnya mangrove, dan harus kita cari solusi agar masyarakat memiliki penghasilan lain, sehingga mereka tidak menebang untuk dijual,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin, Jumat (13/10).
Kerusakan kawasan hutan mangrove di Lubuk Kertang, kata dia, disebabkan penebangan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Dari beberapa lokasi, hutan mangrove Lubuk Kertang yang kerusakannya paling berat.
Menurut Hassanudin, ini merupakan salah satu langkah untuk memulihkan hutan mangrove, dan tidak bisa dilakukan dengan jalan pintas. Perlu penyelesaian masalah sosial dan ekonomi, sehingga masyarakat setempat ikut melestarikan mangrove.
“Ini bukan short cut, ini cuma salah satu langkah karena mangrove butuh waktu lama untuk besar, padahal kita sangat butuh mangrove, melindungi dari intrusi air laut, tempat kembang biak ikan dan sekarang perdagangan karbon dan kita punya hutan mangrove terluas ketiga di Indonesia,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas LHK Sumut Yuliani Siregar, mengatakan kerusakan hutan mangrove Lubuk Kertang karena pemangkasan habis mangrove di kawasan. Padahal, menurutnya Lubuk Kertang dengan luas hutan mangrove sekitar 500 Ha salah satu primadona objek wisata di Langkat.
“Sebelum covid ini menjadi tempat wisata yang diminati, tetapi saat covid menurun drastis dan penghasilan sebagian masyarakat juga terganggu, jadi sebagian masyarakat mulai mengeksploitasi mangrove, sayangnya itu dipangkas habis, padahal ada tata cara kita menebang mangrove,” katanya.
Yuliani menuturkan, Pemprov Sumut akan bekerja sama dengan Badan Restorasi Mangrove dan Gambut (BRMG) memulihkan kawasan mangrove, termasuk aspek sosial dan ekonomi.
“Kita akan kerja sama dengan BRMG dan semua stakeholder, kita juga libatkan anak-anak muda agar kecintaan mereka pada mangrove tumbuh, karena mereka yang kita harapkan bisa melestarikan ini,” ucapnya. (BG/MED)