Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Polrestabes Medan telah mengamankan 5 orang yang diduga melakukan penganiayaan dan penembakan dua sopir truk. Polisi menyebut motif awal berasal dari persoalan sakit hati.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun mengatakan latar belakang masalah kasus tersebut diduga berawal dari anak pelaku yang berseteru dengan ormas lain.
Diketahui sebelumnya dari 5 pelaku yang diamankan ada nama dari Ketua dan Sekjen Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pemuda Karya (IPK) Pancur Batu.
“Motifnya ini latar belakangnya masalah ketersinggungan. Kalau kita lihat rekaman CCTV yang kita dapat, awalnya anaknya Ketua PAC IPK Pancur Batu ini lewat depan gereja jamin ginting, yang saat itu ada sekelompok ormas PKN, melewati ada bahasa seolah-olah mengolok-olok,” jelas Teddy Marbun kepada awak media, Selasa (5/3/2024).
Dikatakan Teddy Marbun, saat ini pihaknya masih akan terus menyelidiki keterlibatan pelaku lainnya dalam perkara tersebut.
“Anaknya Ketua PAC IPK Pancur Batu ini turun dan mendatangi sekelompok itu akhirnya dilerai. Kejadian ini bukan ini saja, kita masih mencari siapa yang melakukan penganiayaan. Kita tidak melihat ormas mana, tapi kita melihat siapa yang berbuat kejahatan,” tegas Mantan Direktur Ditreskrimsus Polda Sumut itu.
Marbun pun belum dapat memastikan hubungan antara motif sakit hati yang dialami pelaku dan anaknya dengan pengrusakan disertai penganiayaan dua sopir truk tersebut.
“Truk yang dirusak mereka milik PT Key Key, kenapa truk itu yang diberhentikan akan diselidiki dulu, yang pasti mereka melakukan kejahatan dengan cara yang tidak benar,” pungkasnya. (BG/DS)