Yolanda Triputri, remaja cantik penderita lumpuh menahun butuh uluran tangan dalam biaya perobatan. |
PEMATANGSIANTAR-BERITAGAMBAR :
Siang itu, cuaca Kota Pematangsiantar cukup panas. Jon Charles Sitopu bergegas menyuapi makan dan minum putri tercintanya. Ketulusan ayah 3 anak itu terlihat saat Mistar.id mengunjungi kediaman mereka di Gang Bersama, Jalan Pdt J Wismar Saragih, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar.
Setelah semuanya selesai, Jon pria yang berprofesi sopir angkutan kota (angkot) it, Rabu (11/9/2024) bercerita tentang kondisi putri bungsunya. Adalah Yolanda Triputri boru Sitopu, remaja 11 tahun yang menderita penyakit lumpuh berkepanjangan.
Jon mengisahkan, putrinya terlahir dengan normal sama seperti bayi pada umumnya. Beranjak di usia 2 tahun tepatnya di tahun 2015, Yolanda mengalami insiden terjatuh saat bermain sendiri di angkot.
Pagi sebelum bekerja, ayahnya menemukan Yolanda dalam keadaan posisi telungkup di bawah jok kursi mobil. “Awalnya dari kejadian itu putri saya jadi sakit begini,” sebut Jon.
Dikatakan, usai peristiwa itu Yolanda langsung dibawa berobat ke salah satu perobatan tradisional yakni tukang pijat khusus balita di Kota Pematangsiantar. Secara intensif selama 2 minggu di sana, kondisi Yolanda tidak semakin membaik.
Fisik Yolanda kian menurun. Bahkan, ia tidak dapat berjalan dan lumpuh total. Kedua orang tuanya lalu membawa remaja cantik itu ke perobatan medis, rumah sakit. Oleh pemeriksaan dokter spesialis saraf dan anak, diagnosa Yolanda disebut berbeda-beda.
“Beberapa RS yang ada di kota ini sudah kami jalani. Kata dokter diagnosanya epilepsi, dokter lain menyebut diagnosa Yolanda ada virus di otaknya. Kemudian disebut kekurangan gizi, lalu ada flek di bagian kepalanya. Terakhir ada pengapuran dan pengecapan di bagian otak,” Jon memapar.
Hingga sampai saat ini, penyakit yang diderita Yolanda tak kunjung diketahui pasti seperti apa. Kedua orang tuanya memutuskan untuk membawa pulang dan merawat anaknya di rumah mereka.
Harapan terakhir, kata Jon, ada di pemeriksaan darah dan urine Yolanda. Namun, langkah itu terhenti lantaran terbentur dengan mahalnya biaya. Sebab pemeriksaan lanjutan keduanya harus dibawa ke luar negeri.
“Pernah kami dirujuk ke salah satu RS di Kota Medan dengan bantuan biaya dari orang-orang baik. Dokter laboratorium di sana menyampaikan sampel pemeriksaan darah dan urine harus dibawa ke Belanda dan Jerman untuk bisa menentukan diagnosa penyakit Yolanda,” terangnya.
Ibu Yolanda, Juliana Purba berkeinginan putri kesayangan mereka dapat bangkit dan sembuh dari penyakit yang dideritanya. Tubuh kering kerontang buah hatinya menjadi sempurna ketika sama seperti Yolanda melihat awal Planet Bumi dengan tidak kekurangan sesuatu apapun.
“Kami keluarga yang kecil ini sangat berharap uluran tangan Bu Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani dan para dermawan serta masyarakat yang ingin menolong biaya perobatan untuk kelanjutan kesembuhan putri kami Yolanda. Amin,” harap Juliana.
Sementara itu, Camat Siantar Martoba, Rilan Syakban Pohan mengatakan pihaknya akan terjun ke kediaman Yolanda dan keluarga. “Kita pasti akan kesana dengan pihak kelurahan, lalu akan menyampaikan ke Pak Sekretaris Daerah (Sekda),” kata Rilan saat ditemui di ruang kerjanya.(BG/REL)