NEWSPERISTIWASUMUT

Banjir Bandang Terjang Tapsel, Dua Warga Tewas dan Puluhan Rumah Rusak

Sabtu, 23 November 2024, 12:53 WIB
Last Updated 2024-11-23T05:53:49Z

 

Banjir Bandang Terjang Tapsel, Dua Warga Tewas dan Puluhan Rumah Rusak. 



TAPSEL-BERITAGAMBAR :


Dua orang meninggal dunia dan puluhan rumah rusak parah saat banjir bandang melanda Dusun Siunjam, Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Jumat (23/11/2024) malam. Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah itu dari sore hari, dua orang yang meninggal dunia teridentifikasi warga Siunjam.


Sekretaris Desa (Sekdes) Sipange Siunjam, Amri Pulungan mengatakan, sejak sore hujan deras melanda wilayah itu. Menjelang tengah malam suara gemuruh dari air bandang menerjang apa saja. Warga berupaya menyelamatkan diri. Puluhan rumah hancur terutama di sepanjang aliran Anak Sungai Siunjam di tengah pemukiman. Demikian juga dengan bangunan sekolah dasar.


“Lebih dari 20 rumah permanen rusak terseret arus. Satu ruang kelas dari SD Siunjam roboh, dan 3 ruang lainnya rusak parah,” ujar Amri lewat seberang telepon, Sabtu (23/11/2024) pagi.


Dijelaskannya, dari musibah itu ada dua warga ditemukan meninggal dunia. Dirman Nainggolan (56) ditemukan sekitar 100 meter dari rumahnya, tepatnya di persawahan sekitar pukul 03.00 dini hari.




Satu lagi korban meninggal dunia, Sulhan Pulungan (73) ditemukan pukul 8.00 WIB, sekitar 800 meter dari perkampungan, tepatnya di tengah persawahan dekat ‘Rodang’ (Payau) Sungai Batang Angkola. Keduanya diduga terseret arus air banjir bandang saat bencana datang.


“Ada juga 4 orang yang luka parah, saat ini dirawat di RSUD Pintu Padang. Mereka adalah Abdul Kahar (40), Nurhayati Harahap (69), Hendri Rambe (50) dan Abdul Rohim (4). Yang luka ringan banyak, tetapi tidak kita data lagi. Yang jelas 150 KK warga di Dusun Siunjam mengalami dampak dari musibah ini,” ungkapnya.


Diutarakan Amri, musibah ini juga memberi daya rusak dan dampak yang luar biasa bagi mereka. Tak hanya menimbulkan korban meninggal dan luka, bencana ini merusak fasilitas umum seperti sekolah, jalan, rumah ibadah, irigasi dan fasilitas umum lainnya.


“Kami pastikan sekitar 30 hektar sawah kami gagal panen. Tanaman padi yang baru berbunga sudah telengkup diterjang air dan lumpur. Demikian juga dengan tanaman lainnya,” terangnya.


Amri juga memastikan aktivitas belajar-mengajar di Siunjam diliburkan, karena bangunan sekolah dan sarana prasarana di dalamnya mengalami kerusakan parah. (BG/TSEL)

TRENDINGMore