DAERAHNEWSSUMUT

Banjir dan Longsor di Taput, Dua Warga Meninggal dan 29 Orang Hilang

Kamis, 27 November 2025, 15:05 WIB
Last Updated 2025-11-27T08:05:20Z

 

Bupati Tapanuli Utara JTP Hutabarat, meninjau longsor di Adiankoting. 

TAPUT-BERITAGAMBAR :

Bencana alam tanah longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) menyebabkan 2 warga meninggal dunia, 29 orang dinyatakan hilang, dan puluhan rumah serta fasilitas umum mengalami kerusakan berat.


Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, Kamis (27/11/3025) menyebutkan bencana terjadi sejak Senin (24/11/2025) hingga Kamis (27/11/2025). Hingga saat ini, proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung.


“Informasi terkini, bencana banjir dan tanah longsor terjadi di 53 titik lokasi yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 29 orang hilang, masih dalam pencarian tim evakuasi,” ujarnya. 


Korban meninggal dunia merupakan Bangun Sitompul (53) dan anaknya Rey Bastian Sitompul (1) warga Desa Adiankoting, Kecamatan Adiankoting. 


Keduanya tertimbun longsor saat rumah mereka diterjang material tanah dan batu. Sementara istri korban, Betty Hutabarat (40) mengalami luka dan telah mendapatkan pertolongan medis.



Adapun korban hilang di Kecamatan Adiankoting:


Di lokasi pertama, Desa Sibalanga, longsor menimpa sejumlah rumah warga. Korban yang belum ditemukan:

1. Nerla Simanjuntak (52) 


2. Sumiati (52) 


3. Nur (40) 


4. Ayu (35) 


5. Amel (10) 


6. Seorang perempuan lanjut usia (60) 


7. Joksan Hutabarat (55) 


8. Tiomina Simamora (54) 


9. Indri Laura Hutabarat (14) 

Sementara itu, beberapa korban masih tertimbun dan belum bisa dijangkau tim evakuasi.


Di lokasi kedua, Desa Sibalanga, korban antara lain:

1. Seri Hutagalung (60) 


2. Jones Sitompul (30) 


3. Seorang bayi laki-laki usia 6 bulan. Menurut saksi pelapor, Bernat Hutabarat, bayi tersebut diduga masih berada di rumah saat kejadian.


Di lokasi ketiga, Desa Sibalanga, korban antara lain:

Gusmeri (perempuan), 

Erni Soer br. Panggabean, 

Nita Ayu,

Yola, 

Arkana Prasaja (1,5).


Sementara di Dusun Simarsalaon, Desa Pertengahan, korban satu keluarga:


1.Bungkyrno, laki-laki (30) 


2.Istri Bungkyrno boru Sinaga, perempuan, (28) (identitas lengkap belum diketahui)


3. Op. Elik (Santiur Marbun), perempuan (60) 


4. Marni br. Simanullang, perempuan


5. Reza Manalu, laki-laki (5) (anak Bungkyrno Manalu)


6. Anak Bungkyrno Manalu, usia sekitar 3 tahun (nama belum diketahui)


7. Anak Bungkyrno Manalu, usia sekitar 1,5 tahun (nama belum diketahui)


Longsor di Desa Hutatua, Fasilitas PLTA PT Partogi Hidro Energy. Informasi sementara 5 pegawai belum ditemukan dan diduga masih tertimbun longsor batu dan tanah.


1. Wilviton Huta Soit, laki-laki, (30) Operator PT Tamaris, Desa Huta Tua, Parmonangan


2. Manalu, laki-laki, (25) Operator PT Tamaris, Desa Manalu Dolok, Parmonangan


3. Sahat Manalu, laki-laki, (40)- Teknisi PT Tamaris, Desa Huta Tua, Parmonangan


4. Togu Manalu, laki-laki (30) Teknisi PT Tamaris, Desa Huta Tua, Parmonangan


5. Farida, perempuan (40) Juru Masak PT Tamaris, Kota Tebing Tinggi.


Pencarian masih terkendala medan berat dan material longsoran yang belum dapat disingkirkan. Tim gabungan dari kepolisian, relawan, dan SAR masih melakukan penyisiran serta upaya evakuasi di seluruh titik rawan bencana. (BG/TU) 


TRENDINGMore