![]() |
| Banjir Sergai Makin Meluas, 18.331 Rumah Terendam, BPBD Kerahkan 27 Perahu Evakuasi Warga. |
SERGAI-BERITAGAMBAR :
Curah hujan dengan intensitas tinggi disertai jebolnya tanggul Sungai Jatayu dan Sei Beliau menyebabkan banjir besar yang kini semakin meluas di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara. Akibatnya, sebanyak 18.331 rumah di 11 kecamatan terendam banjir.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sergai, berikut rincian jumlah kepala keluarga (KK) terdampak banjir di setiap kecamatan: Kecamatan Sipispis: 83 KK
Kemudian kecamatan Tebing Syahbandar: 452 KK, kecamatan Dolok Masihul: 819 KK, kecamatan Perbaungan: 1.586 KK, kecamatan Teluk Mengkudu: 535 KK, kecamatan Pantai Cermin: 137 KK
Lalu kecamatan Sei Rampah: 4.804 KK, kecamatan Tebing Tinggi: 266 KK. Kecamatan Tanjung Beringin: 6.585 KK,kecamatan Bandar Khalipah: 1.841 KK dan kecamatan Sei Bamban: 1.223 KK
Kepala Pelaksana BPBD Sergai, Abdul Rahman Purba, menyampaikan bahwa hingga saat ini banjir masih merendam ribuan rumah warga. Kecamatan Tanjung Beringin menjadi wilayah yang paling parah terdampak.
"Laporan sementara ada 18.331 KK terdampak banjir di 11 kecamatan. Saat ini wilayah yang paling terdampak yakni Kecamatan Tanjung Beringin,” ujarnya.
Untuk membantu proses evakuasi, BPBD Sergai telah menurunkan 27 perahu LCR yang ditempatkan di berbagai titik banjir yang membutuhkan bantuan segera.“Total ada 27 perahu LCR di lokasi banjir untuk membantu evakuasi warga atau mereka yang membutuhkan perahu,” jelas Rahman.
Sementara itu, warga Dusun 3 Pematang Canjang, Sei Rampah, Gareng, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan perahu karet dari BPBD.
"Terbantu sekali bisa evakuasi, karena masih banyak warga yang bertahan di lokasi banjir, terutama di kampung Mandailing,” ujarnya.
Namun ia menjelaskan bahwa banyak warga juga membuat perahu darurat dari batang pisang dan ban mobil untuk aktivitas sehari-hari.
"Terkait perahu dari batang pisang dan ban mobil itu dibuat warga untuk aktivitas pribadi, karena perahu karet diprioritaskan untuk evakuasi masyarakat," bilangnya.
Hingga Senin (1/12/2025), ketinggian air di sebagian wilayah masih cukup tinggi, dan petugas terus melakukan pemantauan serta penanganan darurat untuk memastikan keselamatan warga
