KESEHATANNASIONALPENDIDIKAN

Bete Lama Belajar Online, 8 Gadis SMA di Lombok Pilih Kawin Muda

Sabtu, 22 Agustus 2020, 19:20 WIB
Last Updated 2020-08-22T12:20:44Z
Ilustrasi belajar online.

BERITAGAMBAR.COM-LOMBOK
Banyak gadis SMA di Lombok Timurm NTB pilih kawin muda karena kelamaan belajar online di masa pendemi virus corona.

Mereka kawin muda karena merasa kesulitan untuk memahami berbagai materi yang diajarkan. Selain itu orang tua juga sering mengeluhkan mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh anaknya tersebut. Karena anak menjadi malas untuk belajar Karena rasa jenuh yang melanda.

Hingga orangtua terpaksa melakukan berbagai hal untuk menghilangkan rasa jenuh untuk anaknya.

Namun sejumlah siswa belajar bersama di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), malah melakukan suatu hal berbeda untuk mengusir rasa bosan.

Beberapa siswa justru memilih menikah dini karena justru menganggap terlalu lama belajar di rumah.

Ada 5 siswa dilaporkan menikah selama proses belajar dari rumah. Melihat fenomena yang terjadi ini, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah pernikahan anak didiknya.

Padahal pihak Sekolah telah melakukan berbagai sosialisasi yang memberitahukan dampak negatif dari pada pernikahan dini bagi masa depan siswa.

Akan tetapi nampaknya berbagai hal tersebut justru tidak berpengaruh bagi siswa mereka.

Memang sebelum pandemi ini juga sudah ada siswa yang memilih untuk menikah dini.

Namun hal tersebut diperparah dengan kondisi belajar daring di rumah. Karena justru memilih untuk bermain HP untuk chattingan.


Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN 5 Denggen Sri Pancarina.

Sementara itu Kepala Unit Pelayanan Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Lombok Timur Nurhidayati mengatakan, ada 15 kasus pernikahan anak sekolah selama pandemi Covid-19.

Delapan di antara kasus yang dilaporkan terjadi selama proses belajar dari rumah secara online.

Mirisnya lagi, kebanyakan siswa yang memilih menikah Dini masih duduk di bangku SMP dan berusia antara 13 hingga 14 tahun.

Baru-baru ini hanya terdapat dua kasus yang bisa dicegah oleh pihak berwenang hingga tidak terjadinya Pernikahan Dini tersebut.

Nurhidayati Melanjutkan jika hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua selama proses pembelajaran di rumah.


Jadi kebanyakan anak justru menyalahgunakan ponsel yang berakhir dengan pernikahan dini karena seringnya komunikasi dengan sang pacar.

TRENDINGMore