HEADLINENASIONALNEWSSAMOSIR

Massa APMPD Samosir Bakar Ban di Gedung KPU Samosir

Selasa, 22 September 2020, 16:05 WIB
Last Updated 2020-09-22T19:11:20Z

Massa APMPD melakukan aksi unjukrasa ke KPU Samosir, menuntut jawaban ke Komisoner KPU terkait tuntutan masyarakat yang disampaikan ke KPU pada Kamis (17/9). Tidak menemui Komisioner KPU Samosir di kantor, membuat masyarakat membakar ban di depan kantor KPU Samosir.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM

Ratusan massa yang tegabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Peduli Demokrasi (APMPD) Samosir, melakukan aksi unjukrasa ke Kantor KPU Samosir, Selasa (21/9) sore.


Ratusan massa itu memenuhi janjinya ke KPU Samosir untuk datang kembali, menanyakan jawaban KPU Samosir, terkait tuntutan APMPD yang diterima Ketua KPU Samosir Ika Rolina Samosir, Kamis (17/9) lalu.


Namun, massa APMPD Samosir, malah bukan mendapat jawaban dari Komisioner KPU terkait tuntutannya, karena tak satupun  Anggota KPU Samosir, yang masuk kantor.


Mengetahui Komisioner KPU Samosir tidak di kantor, massa membakar ban bekas di depan gerbang pintu kantor KPU. Aksi dorong-dorongan dengan pihak Kepolisian Resor Samosir yang menjaga aksi APMPD Samosir.


Setelah diijinkan masuk ke kantor KPU, perwakilan massa dizinkan masuk dan berdiskusi dengan Sekeretaris  KPU Pahala Sinaga.



Sekeretaris KPU Samosir, Pahala Sinaga, menyampaikan, bahwa Komisioner KPU Samosir sedang tugas luar ke Medan. 


"Aspirasi masyarakat akan kami sampaikan ke Komisioner KPU Samosir, kata Pahala. 


Sebelumnya, APMPD Samosir telah melakukan aksi ke KPU Samosir, Kamis (17/9) lalu.


Orator aksi, Amri Simbolon, Suganda dan Jautir S, mengatakan dari informasi yang di up-load di website resmi KPU Samosir, satu pasangan Balon Bupati dan Wakil Bupati ada berkas yang yang diserahkan ke KPU atas nama Martua Sitanggang  (Bapaslon Wakil Bupati dari   Vandiko T Gultom atau Vantas) tidak sah atau tidak valid.


Perwakilan masyarakat, Jautir ke DPRD menyampaikan diduga ijazah SMA dan surat keterangan Martua Sitanggang, dipalsukan  ditandai dengan beberapa kejanggalan, dengan alasan sebagai betikut," ujar Jautir.

Sebelumnya pada, Kamis (17/9) yang lalu APMPD menyampaikan tuntutan ke KPU Samosir, yaitu:

1). Pada  Surat  keterangan  yang  dikeluarkan  SMP  Negeri  1  Pangururan  Nomor  : 421.3/069/SMPN1.PRRN/IX/2020  bertanggal  07  September  2020,  Martua Sitanggang  lahir  pada  tahun  1952  sedangkan  pada  ijazah    nomor  VCi  No.  026 (Point A  No.1)  tertulis  kelahiran  tahun  01 Februari  1954.


2).  Nama  pada  ijazah  SMA  tertulis  Martua  S.  bukan  Martua  Sitanggang seperti  yang  termuat  dalam  surat  keterangan  SMP  Negeri  1  Pangururan  Nomor  : 421.3/069/SMPN1.PRRN/IX/2020.


3). Nama  Orang  Tua  pada  Ijazah  SMA  (Point  A  No.  1)  tertulis  B.  Sitanggang sedangkan  pada  surat  keterangan  SMP  Negeri  1  Pangururan  Nomor  : 421.3/069/SMPN1.PRRN/IX/2020  ,  nama  orang  tua  tertulis  Wismark Sitanggang.


4). Tempat  lahir  pada  Ijazah  SMA  tertulis  di  Harian  Bohoh-Tapanuli sedangkan  pada  surat  keterangan  dari  SMP  Negeri  1  Pangururan  Nomor  : 421.3/069/SMPN1.PRRN/IX/2020 tertulis  tempat  lahir di  Pangururan.


5  Surat  keterangan  yang  dikeluarkan  SMA  Negeri  1  Kota  Jambi  Nomor  : 423/128/SMA  1/MN.2015  bertanggal  10  Maret  2015  memuat  perubahan  atas kekurangan  penulisan  nama  dan  kesalahan  pada  tempat  lahir,  sedangkan  pada Surat  keterangan  yang  dikeluarkan  SMA  Negeri  1  Kota  Jambi  Nomor  : 596/110/SMA  1/KM.2020  bertanggal  10  September  2020  memuat  kekurangan penulisan  nama  dan  kesalahan  penulisan  nama  orang  tua  tanpa  keterangan kesalahan pada  tempat  lahir.

TRENDINGMore