Ketua DPRD Samosir Harus Bangga Jadi Orang Batak

Sabtu, 17 Oktober 2020, 19:50 WIB
Last Updated 2020-10-19T12:52:43Z

 

Ketua DPRD Samosir Saut M Tamba, diulosi oleh tokoh masyarakat Sitio-tio.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM

Orang Batak patut berbangga, karena Ulos telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) pada 17 Oktober 2014.


Demikian disampaikan Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba, menanggapi  peringatan hari Ulos Nasional, Sabtu (17/10).


“Karenanya, kita jangan hanya jadi sekedar jadi penonton saja, tetapi sebagai etnis ‘pemilik’ ulos, kita harus menjaganya, merawat, memelihara serta memanfaatkan ulos demi kesejahteraan rakyat,"ujar Saut.


Saut mengatakan bahwa ulos begitu berperan dalam kehidupan sosial orang Batak sehari-hari, mulai dari kelahiran hingga kematian, baik untuk acara sukacita maupun dukacita. Bahkan, ulos kini telah menjadi trend fashion yang sangat diminati masyarakat Indonesia.


Ditambahkannya, sudah banyak modifikasi ulos yang dirancang oleh desainer-desainer muda saat ini, yang telah menjadi trend fashion dewasa ini.


Karenanya, kita sebagai orang Batak harus menjadi bagian terdepan untuk merawat dan memelihara warisan budaya nenek moyang kita ini.


“Kita harus jadi pemelihara, penjaga, pelaku dan pegiat ulos. Dengan begitu, para penenun ulos dan para desainer akan tetap bertahan, bahkan semakin tumbuh, dan ulos pun akan berdaya guna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur Ketua DPRD Samosir.


Saut Tamba juga menambahkan bahwa selama berabad-abad perempuan Batak menenun tekstil dengan alat tenun tradisional, dedikasi mereka telah menghasilkan perbendaharaan seni yang estetis dan secara teknis beragam.


Karenanya, dirinya mendorong Pemkab Samosir melalui Disnaker Koperindag untuk senantiasa melakukan pendampingan kepada penenun Ulos di Kabupaten Samosir. Juga peningkatan dan pengembangan desain produk kerajinan motif ulos dan pembenahan peralatan tenun tersebut. (BG/TS2)


TRENDINGMore