EKONOMIHEADLINENEWSSAMOSIR

Penyebab Ikan KJA Mati Di Danau Toba, Diduga Akibat Kurang Oksigen

Senin, 26 Oktober 2020, 15:15 WIB
Last Updated 2020-10-26T16:21:30Z


Tampak petani ikan KJA akan mengkangkat bangkai ikan yang mati mendadak dari dalam KJA ke tepi  pantai Danau Toba.

SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM

Penyebab kematian mendadak  ikan Nila dan ikan Mas petani ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Toba persisnya di Siogung-ogung dan Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan, Samosir, karena kekurangan oksigen.


Demikian disampaikan  Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Samosir, Viktor Sitinjak, kepada wartawan, Senin (26/10).


"Sekira 111 ton lebih ikan Nila dan Ikan Mas, mati mendadak yang mengakibatkan kerugian miliaran rupiah  dialami 39 petani ikan KJA pada beberapa hari lalu, diduga kekurangan oksigen,"ujar Sitinjak.


Pemkab Samosir telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara untuk penelitian lebih lanjut.


Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara telah mengambil sampel air serta ikan yang mati di Danau Toba, guna meneliti penyebab pasti kematian massal ikan dimaksud.


Sampel air dan ikan selanjutnya dibawa ke UPT Laboratorium Pembinaan Mutu Hasil Perikanan Belawan (LPMHPB), untuk dilakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui penyebab kematian massal ikan itu.


Viktor menjelaskan, berdasarkan informasi awal, selain faktor kekurangan oksigen, kematian ratusan ton ikan nila itu dipicu bahan organik di dasar perairan khususnya sekitar KJA naik ke atas perairan (up-welling).


Untuk diketahui, fenomena kematian massal ikan di KJA milik masyarakat Pangururan telah terjadi beberapa kali. Terakhir pada Agustus 2018 lalu. (BG/TS)




TRENDINGMore