NEWSSAMOSIR

Rapidin Simbolon Keluarkan Rekaman Video Dugaan Politik Uang Pada Pilkada Samosir

Jumat, 18 Desember 2020, 11:50 WIB
Last Updated 2020-12-18T04:50:25Z
Bupati Samosir Rapidin Simbolon bersama Anggota DPR RI, Arteria Dahlan saat menggelar konprensi pers di Kantor DPD PDIP Sumut.



SAMOSIR-BERITAGAMBAR.COM

Bupati Incumbent Rapidin Simbolon menanggapi dengan memposting video pada grup Whatsapp Pendukung Samosir Maju. Video yang berdurasi 1 Menit 51 detik itu kata Rapidin adalah bukti bagi-bagi uang oleh rivalnya pada Pilkada Samosir.


"Ini bukti yang tidak bisa dipungkiri,"tulis Rapidin Simbolon.


Dikonfirmasi kembali, Rapidin mengaku video yang dipostingnya itu merupakan jawaban serta bukti adanya praktik money politik pada Pilkada Samosir. Menurut Rapidin Simbolon, video yang diperoleh tribunmedan.com darinya merupakan praktik dugaan bagi-bagi uang yang membuat dia kalah pada Pilkada Samosir.


Sebelumnya, PDI Perjuangan mengajukan permohonan ke KPU dan Bawaslu agar mendiskualifikasi pasangan Vandiko Gultom - Martua Sitanggang. Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menyebutkan, kalau money politik di Samosir sangat 'mengerikan', per orang bisa mendapatkan Rp 1 juta.


"Tidak sampai itu, kami juga melihat adanya kejahatan yang berbalut pencucian uang dan tindak pidana korupsi melalui modus money politics," ucap Arteria Dahlan.


Sementara itu tudingan ini ditanggapi santai kubu Vantas (Vandiko Gultom - Martua Sitanggang), Martua Sitanggang menilai pernyataan PDIP hanya sekedar mencari kesalahan.


"Biasa itu. Cemana kalau orang kalah kan begitu, cari-cari celah. Kalau money politics, emangnya boleh? Kan dilarang.  Dan bagaimana membuktikan money politics itu apa," ujar Martua ketika dimintai tanggapannya.


Martua kembali menegaskan bahwa dirinya dan Vandiko tidak ada melakukan money politics seperti yang dituduhkan oleh PDIP. Dia mempersilahkan tuduhan itu dibuktikan.


"Tanggapan saya kalau Vantas itu tidak ada money politik, itu tidak benar money politic, itu aja jawabannya. Tidak benar ada money politic," tegasnya.(tribun.com)


TRENDINGMore