NEWSPERISTIWASUMUT

Tersambar Petir, Warga Sidikalang M Kudadiri Ditemukan Meninggal di Ladang

Sabtu, 06 Maret 2021, 00:22 WIB
Last Updated 2021-03-06T01:48:09Z

 

Jenazah korban tersambar petir Marlin Kudadiri (58) saat akan dilakukan visum di RSUD Sidikalang.

DAIRI- BERITAGAMBAR :

Marlin Kudadiri (58) warga Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, ditemukan tak bernyawa setelah tersambar petir di perladangan,Juna Sianak, Desa Hutarakyat, Jumat (5/3) sore. Korban pertama kali ditemukan warga setelah hujan deras disertai angin kencang. Sewaktu ditemukan kondisi korban mengalami luka gosong pada bagian leher dan punggung.


Oleh warga kejadian tersebut diberitahukan kepada Kepala Desa Hutarakyat dan selanjutnya di laporkan ke Polsek Sidikalang. Korban kemudian di bawan ke RSUD Sidikalang untuk dilakukan visum.


Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting SIK MH melalui Kapolsek Sidikalang Iptu Sukanto Berutu kepada wartawan mengatakan, hasil pemeriksaan/visum medis dokter RSUD Sidikalang, korban diduga meninggal karena tersambar petir.


"Korban diduga tersambar petir, karena pada bagian leher dan punggung korban ditemukan luka menghitam/gosong," kata Sukanto.


Pantauan wartawan di RSUD Sidikalang, Isak tangis dan jeritan istri korban pecah saat melihat jasad suaminya terbujur kaku di kamar jenazah RSUD Sidikalang.


"Ohhh... Tuhan mengapa cepat kali suami ku dipanggil. Kenapa kau pergi tak meninggalkan pesan sama aku, begitu baiknya kau sama aku," ujar br Silaban sembari terisak saat meratapi jasad suaminya.


Dituturkan br Silaban, kalau kepergian suaminya tidak menunjukan firasat apapun, karena pagi sebelum peristiwa itu terjadi suaminya sempat mengambil gaji pensiun.


"Suami ku pensiunan dari RSUD Sidikalang, kami hanya tinggal berdua karena kami tidak mempunyai anak. Hanya dia teman hidup ku di rumah," ungkapnya.


Istri korban sebelumnya juga telah melarang suaminya berladang, tetapi suaminya tetap bersikeras karena menurut suaminya biar ada kegiatan.


"Pagi itu suami ku sempat berolahraga dan menyuruh saya menyiapkan bontot untuk makan siang di ladang. Usai mengambil gaji suami ku langsung berangkat ke ladang," tuturnya.


Usai dilakukan visum, jasad korban dibawa ke rumah duka orang tuanya di Dusun Juma Sianak Desa Hutarakyat, Kecamatan Sidikalang. 


Pada kejadian itu, tidak hanya Marlin, Adi Saputra Sihombing juga kena sambar, tetapi sudah pulih setelah ditangani di RSUD Sidikalang," kata Camat Sidikalang, Robot Manullang.


Robot menjelaskan, petir bercampur angin kencang dan hujan deras jga merusak 18 rumah di Desa Huta Rakat (5 unit), Desa Blang Malum (7 unit) serta Kelurahan Sidikalang dam Kelurahan Huta Gambir berjumlah 8 unit.


"Kondisinya rusak ringan hingga berat," sambungnya.


Rumah yang rusak itu diantaranya milik Binton Simanjuntak, Romanti Panjaitan, Budiman Berutu, Sabar Hutauruk, Rosmauli Sagala, Jufrisan Situngkir dan Tony Hutagalung.


Kades Huta Rakyat, Pander Sitepu menerangkan, Marlin dan Adi Saputra berada di satu hamparan di gubuk berbeda.


Kata dia, warga sempat memberi pertolongan pertama, membenamkan Marlin ke lumpur, namun tak lama kemudian, ia tidak tertolong.


"Sedang di gubuk lainnya, Adi berteduh bersama 2 temannya. Mereka bertiga sempat tercampak. Adi mengalami gangguan tulang. Tangannya terkilir dan diperbolehkan pulang usai menjalani penanganan medis," kata Pander.( BG/KBM)


TRENDINGMore