EKONOMINEWSSUMUT

Gubernur Edy Rahmayadi Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Sei Sikambing

Sabtu, 10 April 2021, 02:41 WIB
Last Updated 2021-04-10T05:44:08Z

 

Gubsu Edy Rahmayadi, monitoring harga kebutuhan pokok jelang bulan Ramadhan.


MEDAN-BERITAGAMBAR :

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumut Nawal Lubis meninjau Pasar Sei Sikambing, Medan, Jumat (9/4). Tujuannya untuk memastikan harga dan pasokan bahan pokok tetap stabil menjelang Ramadan 1442 H mendatang.


Turut serta dalam peninjauan tersebut Wakil Walikota Medan Aulia Rachman, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Riadil Akhir Lubis, Perwakilan BI Sumut, dan PD Pasar Kota Medan, serta lainnya.


Hasil tinjauan ke pasar tersebut, Gubernur memastikan, harga sejumlah bahan pokok relatif stabil. Meski ada beberapa komoditas yang naik. "Kebiasan di tempat kita, kalau menjelang hari hari besar langsung harga itu naik, padahal saya sudah tahu, itu belum naik sesuai kebutuhan yang ada. Saya ikuti benar ini pertumbuhan ekonomi harus seimbang. Dan saya pastikan harga saat ini masih sesuai, namun masih ada juga komoditas yang diambang atas harga," ucap Edy Rahmayadi.


Dijelaskan Edy, berdasarkan hasil penelusuran dengan pedagang, harga komoditas yang melebihi harga ambang jual diantaranya daging sapi yang sudah menyentuh kisaran harga Rp130 ribu/kg. Padahal biasanya harga jualnya sekitar Rp120 ribu/kg.


Selanjutnya komoditas yang mulai merangkak naik ada pada bawang merah, cabai merah, bawang putih serta telur ayam. Menurut Edy Rahmayadi, kecurangan kenaikan harga ini masih sama modus seperti yang lalu.


"Alasan mereka harga kenaikkan ini klasik, mereka bilang harga ternak naik. Jadi kita pantau bukan hanya di hilir namun di hulu pun kita pantau," katanya.


Usai sidak, Edy Rahmayadi kemudian meminta pada Pemko Medan terutama PD Pasar untuk dapat memantau harga dan memastikan harga komoditas dapat terkendali. Hal ini juga dilakukan untuk meminimalisir terjadinya deflasi di Sumut nantinya.


"Apabila uang di Sumut ini berkurang lantas harga produk ini tinggi, ini jadi deflasi kita nanti. Standarnya yakni 1%-3%. Saya minta ikuti perkembangan ini dan media dapat juga memantau harga, sehingga harga berjalan seimbang," pintanya dan melanjutkan kegiatan lainnya.(BG/REL(

TRENDINGMore